Andong, peninggalan Bandoeng doeloe masih tersisa di ITB


Bandung.merdeka.com - Sebelum ada mobil dan motor, andong sempat menjadi moda transportasi utama di Kota Bandung. Kini kereta kuda roda empat itu fungsinya hanya sebatas rekreasi.
Andong Apih menjadi salah satu andong yang masih tersisa di Kota Bandung. Dia biasa mangkal di Taman Ganesha ITB melayani wisata dalam kota, terutama bagi anak-anak yang mengisi liburan sekolah.
“Liburan sekolah kali ini sepi, kebanyakan pergi ke Kebun Binatang,” kata Apih, kepada Merdeka Bandung.
Pria dengan nama lengkap Maman Hanafi (59) itu biasa mencari pelanggan di sekitar ITB bersama rekan-rekan lainnya juga menawarkan rekreasi berkuda. Rekan Apih yang lan lebih banyak membawa delman atau kereta kuda roda dua dan kuda tunggang.
“Kalau yang bawa andong sudah mulai jarang,” katanya.
Sudah 20 tahun Apih membawa andong. Ia pernah menarik pejabat hingga mengikuti parade kebudayaan Cap Go Meh yang sering digelar era Wali Kota Bandung Dada Rosada. Andong Apih juga pernah disewa Bupati Karawang.
“Saat Karawang ganti bupati tahun 2000-an, pakai andong ini,” tuturnya.
Selain menyajikan rekreasi, andong Apih juga biasa melayani nikahan. Ada pasangan pengantin yang menyukai konsep pernikahan unik dengan ditarik andong. Dalam setahun, ia bisa menerima dua sampai empat pasangan nikah yang memakai jasa andongnya.
Di musim liburan ini, Apih yang tinggal di Gg H Nawen Jalan Dengdek Kopo Sayati Kabupaten Bandung, biasa datang ke ITB. Jika tidak lagi musim liburan, ia menunggu pelanggan di rumahnya. “Yang nikahan biasa datang ke rumah kalau mau pakai andong,” katanya.
Apih tidak memasang tarif yang pasti. Sekali keliling Taman Ganesha ITB ia biasa mendapat Rp 25.000 hingga Rp 40.000 ribu. “Tergantung pelanggannya, kalau orangnya baik ya ngasih lebih,” katanya.
Sedangkan untuk acara nikahan, ayah empat anak dan 10 cucu ini mematok tarif antara Rp 800 ribu sampai Rp 1 juta tergantung jauh dekatnya jarak ditempuh.
Saat ditemui, Apih juga sedang siap-siap menuju acara nikahan temannya. Andongnya sudah dihias dengan kain putih. Di kiri kanan andong dipasangi bunga-bunga plastik. Andong itu ditarik seekor kuda warna cokelat bernama Joker.
“Si Joker sudah 10 tahun kerja dengan Apih,” katanya yang mengaku sudah sering ganti-ganti kuda.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak