Hotel Surabaya, kompleks pemukiman orang Tionghoa masa penjajahan

Hotel Gino Feruci berdiri di sebagian bekas lokasi Hotel Surabaya
Bandung.merdeka.com - Bandung punya hotel tertua. Hotel tersebut dulunya merupakan kompleks tempat tinggal kaum Tionghoa, namun kini sudah tidak ada. Hotel yang dulunya dikenal dengan nama Hotel Surabaya itu kini berganti menjadi Hotel Gino Feruci.
Koordinator Komunitas Aleut, Arya Vidya Utama mengatakan, semula bangunan Hotel Surabaya ini adalah bangunan Landhuis atau kompleks tempat tinggal orang Tionghoa yang didirikan tahun 1884.
"Hotel Surabaya sekarang jadi Hotel Gino Feruci. Salah satu hotel yang dibangun karena jalur Batavia menuju Bandung dibuka," ujar Arya kepada Merdeka Bandung saat ditemui dalam acara "Tour de Petjinan Can Bandoeng" di depan Hotel Gino Feruci, Jalan Gardujati, Selasa (24/1).
Arya menjabarkan, pendiri dari Hotel Surabaya merupakan Tan Djin Gie. Ia merupakan salah satu saudagar batik Solo di Bandung. Seiring dengan dibukanya jalur kereta api Bandung menuju Batavia, bangunan ini dikembangkan menjadi sebuah hotel.
Meski pemilik dari hotel tersebut merupakan keturunan Tionghoa, tak membuat bangunan hotel menunjukkan ciri bangsa mereka. Justru Hotel Surabaya diketahui memiliki desain bangunan bergaya ala Barat atau Eropa.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa gaya arsitekturnya adalah neo klasik, yakni gaya arsitektur tua Eropa yang diterapkan pada bangunan-bangunan di abad 16 hingga awal abad 20.
Ornamen dua puncak pada bagian muka mengingatkan akan bagian serupa pada bangunan-bangunan yang ada di Amsterdam, Belanda. Sedangkan menara pada salah satu sudut mirip dengan menara khas bangunan zaman Victoria.
"Pembangunan hotel oleh Tan Djin Gie dilakukan dalam tiga tahap. Sayangnya bangunan bagian belakang hotel yang merupakan bangunan tertua telah digantikan dengan hotel baru yaitu Gino Feruci. Sementara itu, bagian depannya disewakan dan digunakan sebagai tempat usaha," jelasnya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak