Sayang jika Gedung Merdeka hanya jadi tempat selfie

user
Farah Fuadona 21 Desember 2015, 10:33 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Gedung Merdeka menjadi salah satu gedung kharismatik di Bandung. Sebab, di gedung inilah muncul spirit bagi bangsa-bangsa Asia-Afrika untuk lepas dari penjajahan.

Konon, aura gedung yang berdiri di Jalan Asia-Afrika Bandung itu hingga kini masih terasa. Terutama bagi mereka pegiat komunitas yang ada di Gedung Merdeka.

Salah satunya Deni Rachman pegiat Asian African Reading Club, menuturkan sejak zaman Belanda Gedung Merdeka yang masih bernama Societed Concordia memiliki peranan sangat penting. Hingga pasca kemerdekaan, gedung tersebut menjadi saksi perhelatan Konferensi Asia-Afrika tahun 1955. Konferensi ini melahirkan Dasa Sila Bandung yang menjadi Spirit Bandung.

Menariknya spirit Bandung tersebut masih kuat dirasakan di Gedung Merdeka hingga kini. Sehingga jika ada pihak-pihak yang menggelar acara bertentangan dengan spirit Bandung, otomatis mereka akan terpental.

“Setiap komunitas yang pupujieun (pencitraan) secara alami terpental. Gedung Merdeka ini satu gedung yang isinya hanya untuk komunitas yang ingin menjaga Spirit Bandung,” tutur Deni, di sela diskusi Film KAA Effect di Tobucil Bandung.

Menurutnya, Gedung Merdeka tidak cocok sebagai tempat kegiatan komersil. Banyak pihak yang akhirnya ‘kabur’ jika membuat kegiatan hanya demi komersialisasi atau pencitraan. Kegiatan di Gedung Merdeka harus selalu yang terkait dengan Spirit Bandung, yaitu kerja sama, egaliter atau kesetaraan, persahabatan serta keberagaman.

Komunitas yang tetap eksis hingga kini di Gedung Merdeka di antaranya Asian African Reading Club, Komunitas Layar Kita, dan Sahabat Museum Konferensi Asia Afrika yang merupakan organisasi formal di bawah Kementerian Luar Negeri.

Masing-masing komunitas tersebut, lanjut dia, berusaha menghidupkan Spirit Bandung. Misalnya di Asian African Reading Club, melibatkan warga sekitar untuk ikut mengisi kegiatan. Ia berharap, Gedung Merdeka memilki spirit-spirit yang harus dijaga dan dijalankan dengan beragam kegiatan selain ber-selfie.

“Alhamdulillah di Asian African Reading Club kita melibatkan warga, ada yang ikut mengisi mengambil manfaat. Saya yakin Gedung Merdeka milik bersama untuk kegiatan bersama,” katanya.
Ia menambahkan, Gedung Merdeka memilki spirit-spirit yang harus dijaga dan dijalankan dengan beragam kegiatan selain selfie.

Kredit

Bagikan