Kawasan bebas sampah di Kota Bandung akan diperluas

Wakil Wali Kota Bandung Oded Muhammad Danial
Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung mendorong hadirnya Kawasan Bebas Sampah (KBS) di seluruh wilayah Kota Bandung. Pengelolaan sampah yang selama ini dilakukan dengan sistem kumpul, angkut, buang, secara bertahap akan akan mulai diubah dengan sistem pengolahan sampah di sumber.
Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Bandung Oded Muhammad Danial saat meninjau KBS RW 09 Kelurahan Sukaluyu Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung, Senin (13/8).
Oded mengatakan, KBS Sukaluyu bisa menjadi contoh bagi wilayah lain. Sebab KBS Sukaluyu melibatkan peran komunitas yaitu Yayasan Pengembang Biosience dan Bioteknologi (YPBB) dan bermitra dengan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung.
"Alhamdulillah di Sukaluyu ini mereka sudah mengelola dan memilah sampah dengan baik. Ini dibuktikan dengan 58 persen warga yang sudah patuh memilah sampah," ujar Oded.
Oded menilai, KBS Sukaluyu layak menjadi contoh untuk wilayah lain terkait pengelolaan sampah. Sampah rumah tangga bisa jadi alternatif untuk kebutuhan rumah tangga lewat energi biodegester dan pupuk kompos. Termasuk berbagai manfaat lainnya.
"Saya berharap kedepannya pengelolaan sampah ini di kawasan ini jadi contoh bagi wilayah lain. Saya gerakan nanti wilayah lain untuk bisa mereplikasi pengolaan sampah di kawasan ini. Tentunya kita akan dorong juga dengan regulasi," jelasnya.
Menurut Oded, KBS sendiri sebenarnya telah ada di 30 kecamatan di Kota Bandung. Namun kulitasnya belum merata.
"Di 30 kecamatan sudah ada KBS, cuman memang kualitas belum sama. Oleh karena itu kedepan KBS di 30 kecamatan harus sama kualitasnya bahkan engga tiap kecamatan tapi di tiap rw harus jadi KBS," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung, Mohamad Salman Fauzi berencana memberdayakan petugas Gorong-gorong Bersih (Gober) untuk dapat memilah sampah dari sumber.
"Kita ingin penyelesaian sampah ini selesai di sumber. Memang membutuhkan kemauan. Petugas Gober akan kita berdayakan untuk memiliki kemampuan memilah sampah," ucapnya.
Selain pengelolaan sampah, Salman juga berencana membuat biodegester berbagai skala untuk pemenuhan kebutuhan kewilayahan.
"Berdasarkan arahan Pak Wakil kita berencana membuat biodegester komunal untuk skala RW, Kelurahan, dan Kecamatan. Kita akan hitung kebutuhannya. Intinya tidak akan sebesar alokasi anggaran dari TPS Ke TPA. Kita akan alihkan secara bertahap dengan cara mengelola sampah dari sumber," katanya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak