Kawasan bebas sampah di Kota Bandung akan diperluas

user
Endang Saputra 13 Agustus 2018, 15:45 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung mendorong hadirnya Kawasan Bebas Sampah (KBS) di seluruh wilayah Kota Bandung. Pengelolaan sampah yang selama ini dilakukan dengan sistem kumpul, angkut, buang, secara bertahap akan akan mulai diubah dengan sistem pengolahan sampah di sumber.

Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Bandung Oded Muhammad Danial saat meninjau KBS RW 09 Kelurahan Sukaluyu Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung, Senin (13/8).

Oded mengatakan, KBS Sukaluyu bisa menjadi contoh bagi wilayah lain. Sebab KBS Sukaluyu melibatkan peran komunitas yaitu Yayasan Pengembang Biosience dan Bioteknologi (YPBB) dan bermitra dengan Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung.

"Alhamdulillah di Sukaluyu ini mereka sudah mengelola dan memilah sampah dengan baik. Ini dibuktikan dengan 58 persen warga yang sudah patuh memilah sampah," ujar Oded.

Oded menilai, KBS Sukaluyu layak menjadi contoh untuk wilayah lain terkait pengelolaan sampah. Sampah rumah tangga bisa jadi alternatif untuk kebutuhan rumah tangga lewat energi biodegester dan pupuk kompos. Termasuk berbagai manfaat lainnya.

"Saya berharap kedepannya pengelolaan sampah ini di kawasan ini jadi contoh bagi wilayah lain. Saya gerakan nanti wilayah lain untuk bisa mereplikasi pengolaan sampah di kawasan ini. Tentunya kita akan dorong juga dengan regulasi," jelasnya.

Menurut Oded, KBS sendiri sebenarnya telah ada di 30 kecamatan di Kota Bandung. Namun kulitasnya belum merata.

"Di 30 kecamatan sudah ada KBS, cuman memang kualitas belum sama. Oleh karena itu kedepan KBS di 30 kecamatan harus sama kualitasnya bahkan engga tiap kecamatan tapi di tiap rw harus jadi KBS," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung, Mohamad Salman Fauzi berencana memberdayakan petugas Gorong-gorong Bersih (Gober) untuk dapat memilah sampah dari sumber.

"Kita ingin penyelesaian sampah ini selesai di sumber. Memang membutuhkan kemauan. Petugas Gober akan kita berdayakan untuk memiliki kemampuan memilah sampah," ucapnya.

Selain pengelolaan sampah, Salman juga berencana membuat biodegester berbagai skala untuk pemenuhan kebutuhan kewilayahan.

"Berdasarkan arahan Pak Wakil kita berencana membuat biodegester komunal untuk skala RW, Kelurahan, dan Kecamatan. Kita akan hitung kebutuhannya. Intinya tidak akan sebesar alokasi anggaran dari TPS Ke TPA. Kita akan alihkan secara bertahap dengan cara mengelola sampah dari sumber," katanya.

Kredit

Bagikan