Wilayah kumuh di Kota Bandung ditargetkan 0 persen di tahun 2019

Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial
Bandung.merdeka.com - Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Kota Bandung menargetkan mengentaskan 699 ha wilayah kumuh pada tahun 2018. Tim Kotaku Kota Bandung telah mengantongi Bantuan Dana Investasi (BDI) sebesar Rp53,7 miliar dari pemerintah pusat.
Kotaku merupakan program Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang bertujuan menghapuskan kekumuhan di perkotaan. Program ini mulai bergulir sejak 2016. Di Kota Bandung, terdapat 1.457 ha wilayah yang terdata sebagai kawasan kumuh. Hingga tahun 2017, tim kota telah menyelesaikan program Kotaku seluas 215 ha sehingga tinggal menyisakan 1.242 ha untuk digarap.
Koordinator Kotaku Kota Bandung Dede Kahiyat mengatakan, akan meningkatkan kinerja agar semakin banyak kawasan kumuh yang tertangani. Salah satu upayanya adalah dengan mengintegrasikan Kotaku dengan program Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung.
"Ada program yang berpotensi berkolaborasi dengan Kotaku, yaitu PIPPK (Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan)," ujar Dede dalam siaran persnya, Sabtu (7/7).
Menurut Dede, Kotaku dan PIPPK sama-sama bertujuan melaksanakan pembangunan secara terpadu di wilayah-wilayah. Bahkan, PIPPK lebih bisa menjangkau hingga ke tingkat RW.
Beberapa kegiatan Kotaku tidak jauh berbeda dengan PIPPK, terutama terkait perbaikan infrastruktur. Kotaku, selain membina, juga mengarah pada bidang yang sama, terutama soal sanitasi dan kegiatan infrastruktur lainnya.
"Karena target kami itu kekumuhan 0 persen di tahun 2019," ujar Dede.
Di sisi lain, Dede juga memandang perlu adanya integrasi kegiatan dengan program Pemkot Bandung agar tidak saling tumpang tindih. Dengan begitu, pembangunan bisa lebih efektif.
"Di Kotaku ini ada perencanaan masyarakat dan sudah terbangun di 151 kelurahan. Harapannya bksa menjadi dokumen Musrenbang oleh dinas terkait atau reses untuk menggarap kegiatan. Karena itu perencanaannya sampai tahun 2021. Target 0 kumuh di sana ada," ucap Dede.
Gagasan integrasi itu juga dikemukakan oleh Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial. Menurutnya, jika target 699 ha dalam setahun itu terasa berat, kolaborasi dengan program Pemkot Bandung adalah pilihan terbaik.
"Pentingnya sinergitas dan integrasi antara program Kotaku dengan program pembangunan dari APBD Kota Bandung salah satunya bisa dengan PIPPK, kemudian program pembangunan dari dinas-dinas yang ada. Jangan sampai nanti overlap," ucap Oded.
Maka dari itu, Oded optimis bisa mencapai target tersebut sesuai harapan. Ia berharap sinergi itu bisa mempercepat ketercapaian target pengentasan kekumuhan di Kota Bandung.
"Makanya sebagai bentuk optimisme kita harus dibarengi dengan semangat kita," katanya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak