PDAM Tirtawening Kota Bandung mencatat laba perusahaan sebesar Rp 38 miliar

user
Endang Saputra 29 Mei 2018, 12:07 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - PDAM Tirtawening mencatat laba perusahaan sebesar Rp 38 miliar pada tahun 2017. Hal itu disampaikam Dirut PDAM Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi saat melaporkan hasil kerja perusahaan kepada Pjs Wali Kota Bandung Muhamad Solihin di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Senin (28/5).

"Kita melaporkan kepada Pak Pjs terkait laporan keuangan perusahan kita yang alhamdulillah berdasarkan audit dari kantor akuntan publik kita mendapatkan laba sekitar Rp 38 miliar lebih untuk tahun anggaran 2017," ujar Sonny kepada wartawan.

Sonny mengatakan, PDAM Tirrtawening Kota Bandung sebagai salah satu perusahaan daerah yang dimiliki Pemkot Bandung mengalami kenaikan laba cukup signifikan dalam dua tahun terakhir. Sonny mencontohkan, pada tahun 2015, PDAM mendapat laba Rp 5 miliar. Pada tahun 2016 laba yang diperoleh meningkat signfikan yakni sebesar Rp 35 miliar.

"Jadi dari 2015 itu kan Rp 5 miliar. Kemudian tahun 2016 alhamdulillah tahun pertama saya jadi (dirut PDAM) Rp 35 miliar dan tahun kedua saya sekarang jadi Rp 38 miliar. Jadi trennya naik terus walaupun nanti pasti ada titik jenuhnya," kata dia.

Sonny mengungkapkan, kunci keberhasilan dirinya menaikan laba perusahaan yakni lebih kepada mengefektifkan dan mengefisienkan proses bisnis yang dijalankan PDAM.

"Banyak hal yang lakukan seperti kita membuat pekerjaan-pekerjaan yang kita tangani sendiri. Kemudian mereview kembali program-program kerja yang barangkali belum layak untuk dibiayai kita review lagi. Kemudian pekerjaan pekerjaan rutin yang dipihak ketigakan, ternyata masih mampu dilakukan oleh kita," ucap Sonny.

Lebih lanjut Sonny mengatakan, beragam program strategis yang dibangun PDAM untuk memperluas cakupan pelayanan, juga akan turut mendongkrak pendapatan perusahaan. Sejumlah proyek seperti pembangunan jaringan distribusi utama (JDU) Blok Tegalega, dan jaringan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) regional juga dinilai akan turut berkontribusi pada peningkatan pendapatan.

"Kalau nambah pendapatan insyaallah. Karena kita menambah kapasitas produksi. Tetapi kita sedang menghitung potensinya sebesar apa. Diyakini pasti meningkatkan pendapaatan. Laba juga semestinya iya (meningkat) dan harus. Kalau modalnya bertambah kan berarti laba juga harus bertambah," katanya.

Kredit

Bagikan