Pjs Wali Kota Bandung akan evaluasi mesin parkir

Pjs Wali Kota Bandung Muhamad Solihin
Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung akan mengevaluasi keberadaan mesin parkir yang belum berjalan optimal. Padahal Dinas Perhubungan sudah meluncurkan layanan mesin parkir elektronik sejak tahun 2017 lalu.
Pejabat sementara (Pjs) Wali Kota Bandung Muhamad Solihin mengakui kebanyakan mesin parkir tidak berjalan. Bahkan kebanyakan masih menggunakan sistem penarikan manual melalui juru parkir.
Solihin mengatakan selama ini pengoperasian mesin parkir belum berdampak pada retribusi parkir yang didapatkan Pemkot Bandung. Oleh karenanya harus segera dievaluasi.
"Mesin parkir harus bertahap dievaluasi. Saya sudah menugaskan Dishub Kota Bandung untuk melaksanakan evaluasi," ujar Solihin kepada wartawan, Rabu (18/4).
Ia menuturkan mesin parkir dibeli dengan anggaran melalui APBD senilai ratusan miliar rupiah. Karenanya sangat disayangkan justru tidak bisa memberikan pendapatan yang lebih baik bagi Kota Bandung.
Pemkot Bandung, kata dia, kehilangan banyak potensi parkir karena mesin parkir yang tidak berjalan optimal. Pendapatan daerah dari retribusi parkir pada 2017 lalu pun jauh dari target yang ditetapkan. Padahal potensi retribusi parkir di Kota Bandung sangat besar terutama saat akhir pekan, di mana kota kembang banyak menjadi tujuan wisatawan.
"Dari target pemerintah tahun 2017 antara target dengan realisasi itu defiasinya cukup besar sehingga ini harus menjadi PR bersama terutama Pemkot Bandung, jangan sampai lost parkirnya sebesar 2017," kata dia.
Selain itu, ia juga menyoroti pendapatan daerah dari pajak reklame yang juga jauh dari target. Ia mengatakan selama menjabat sebagai pemimpin Kota Bandung sementara, ingin membuat kemajuan bagi Kota Bandung yakni dari pendapatan yang meningkat. Sebab, PAD merupakan modal pemerintah untuk melaksanakan pembangunan.
"Justru itu saya mempertanyakan ini targetnya terlalu tinggi atau pendapatannya terlalu rendah. Nah itu kan harus dipertanggungjawabkan. Jadi saya ingin memanfaatkan waktu yang sangat terbatas, ingin membuat Kota Bandung terutama target pendapatan dan pembangunan yang sudah ditetapkan bisa tercapai dengan baik," katanya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak