Pancaroba, waspadai hujan ekstrem disertai angin dan petir

user
Mohammad Taufik 03 Oktober 2017, 10:51 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Masa peralihan cuaca dari kemarau ke musim hujan atau pancaroba sudah mulai terjadi. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) pun meminta warga untuk mewaspadai hujan ekstrem yang diprediksi akan terjadi di wilayah Bandung dalam beberapa hari ke depan.

Prakirawan BMKG Bandung Yuni Yulianti mengatakan, masa peralihan tersebut diprediksi akan terjadi hingga pertengahan Oktober 2017. Dalam masa peralihan ini, akan terjadi hujan ekstrem dengan curah yang tinggi meski dalam waktu yang singkat. "Hujan ekstrem, singkat tapi curah banyak," kata Yuni di Bandung, Senin (2/10).

Dia mengatakan, fenomena ini memang sudah biasa tersebut. Penyebabnya sendiri diakibatkan adanya pergeseran pola angin dari timur menuju barat. Biasa hujan ekstrem ini akan disertai angin kencang serta petir. "Kencangnya bisa lebih dari 20 kilometer per jam," ujarnya.

Oleh karena itu, Yuni mengimbau masyarakat dan pemerintah agar mewaspadai sejumlah bencana yang diakibatkan kondisi cuaca tersebut seperti banjir, longsor, dan pohon tumbang. Selain perbaikan saluran air, lanjutnya, yang harus diperhatikan adalah warga yang menempati daerah-daerah rawan longsor.

"Juga pohon-pohon tua yang berpotensi tumbang, harus diperhatikan. Karena selain hujan ekstrim, angin juga akan kencang. Karena kejadian pohon tumbang di Bandung ini sering," katanya.

Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengimbau seluruh pihak agar mewaspadai terjadinya longsor setiap memasuki musim peralihan dari kemarau ke hujan. "Kekeringan itu pecah-pecah. Kalau dimasuki hujan, maka tanah jadi gampang longsor," katanya.

Setiap instruksi dan arahan dari pemerintah harus dipatuhi agar bisa terhindar dari bencana tersebut. "Kalau ada perintah untuk mengungsi, jangan ditunda-tunda," katanya seraya meminta warga mampu mendeteksi dini potensi bencana yang akan terjadi.

Kredit

Bagikan