Ini penjelasan BMKG mengapa di Bandung turun 'salju'


Bandung.merdeka.com - Butiran es yang menggunduk terlihat seperti salju terjadi di Kota Bandung pasca hujan ekstrem, Rabu (19/4) siang kemarin. Gundukan butiran es terlihat memutih itu ditemukan di beberapa kawasan Kecamatan Coblong, Kota Bandung.
Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung Yadi Hendarmin mengatakan, saat hujan deras disertai angin dan es kemarin air yang turun itu berasal dari awan kumulonimbus. Awan itu merupakan gumpalan vertikal menjulang tinggi, padat, dan terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin lainnya.
"Itu memang hujan es peluangnya ada dimusim pancaroba. Dan itu turun dari awan kumulonimbus, di mana awan ini ada satu lapisan yang mencapai freezing level," kata Yadi saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (20/4).
Sehingga Kota Bandung mengalami hujan ekstrem yang disertai es padat dan juga sambaran petir. Adapun tumpukan seperti salju yang ditemui di beberapa titik kawasan Coblong, menurutnya itu terjadi karena adanya akumulasi butiran es padat yang menumpuk di satu wilayah.
Hujan es yang turun ke permukaan itu ditambah suhu dingin dengan 24 derajat celcius lalu kelembaban yang mencapai 83 persen membuat hamparan es menyerupai salju terjadi. Gundukan itu tentu berbeda dengan salju yang tidak akan terjadi di kawasan tropis.
"Es yang jatuh tidak langsung cair dan itu bisa bertahan cukup 10 menit. Jadi itu akumulasi satu titik maka seperti gundukan salju. Padahal itu akumulasi saja, bukan salju," imbuhnya.
Dia mengatakan, hujan badai ekstrem di Kota Bandung yang terjadi kemarin karena peralihan musim penghujan ke kemarau. Peralihan musim yang biasa disebut pancaroba itu menyebabkan adanya cuaca ekstrem seperti yang terjadi di wilayah Bandung Raya ini.
"Masa pancaroba inikan terjadi peralihan dari musim hujan ke kemarau. Peluang hujan disertai petir kencang, ini sehingga terjadi," ungkapnya. Tanda-tanda cuaca ekstrem itu sebenarnya sudah dikenali BMKG sehari sebelumnya. Hal itu pula yang bisa dipelajari masyarakat langsung.
"Yang pasti yang dikenali masyarakat kenapa itu hujan es. Sehari sebelumnya itu seperti panas cuacanya. Lalu keesokan harinya selisih dari jam tujuh sampai jam 10 itu selisihnya sampai 4,5 derajat celcius. Kemarin saja jam tujuh mencapai 20,4 derajat. Jam sepuluh pagi bisa mencapai 26 derajat. Setelahnya awan berubah menjadi keabu-abuan," ungkapnya.
"Nah kemarin itu seperti itu. Sehari sebelumnya panas lalu siang-siangnya awan keabu-abuan," terangnya.
Dia melanjutkan, bukan tidak mungkin di masa pancaroba ini hujan ekstrem bisa kembali terjadi di wilayah Bandung Raya. "Peluang ada tapi memang kecil. Setelah sekian tahun lama, yang kemarin itu bisa dibilang parah. Tahun-tahun sebelumnya butiran es lebih dikit dan kemarin banyak. Sehingga pada warga Bandung tetap selalu waspada," terangnya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak