Budaya literasi terkikis, orang lebih banyak bicara di medsos

user
Muhammad Hasits 07 Maret 2017, 14:48 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengajak masyatakat untuk terus menumbuhkan budaya literasi. Budaya literasi harus menjadi utama dibanding dengan budaya bicara di media sosial.

Hal itu diungkapkan Ridwan Kamil saat memberi sambutan dalam acara Pesta Buku Bandung 2017 di Braga Landmark, Jalan Braga, Selasa (7/3). "Saya sangat mendukung dan senang dengan acara ini karena akan menumbuhkan lagi budaya literasi atau membaca di kalangan masyarakat Kota Bandung. Tujuannya sejalan dengan program Pemerintah Kota Bandung melalui Dispusip (Dinas Perpustakaan dan Kearsipan) untuk menjadikan budaya literasi menjadi utama dibanding dengan budaya bicara di media sosial, karena sekarang budaya literasi terkikis budaya bicara melalui media sosial," ujar pria yang akrab disapa Emil ini.

Emil mengaku prihatin dengan budaya literasi di Indonesia yang menduduki rangking 60  dari 61 negara dengan jumlah lembar hanya 27 pertahun. Menurut dia hal ini menandakan minat baca di masyarakat Indonesia sangat rendah.

"Budaya literasi di Indonesia jelek, dapat dilihat dari posisi ke-60 dari negara-negara yang lainnya. Sehingga hanya 27 lembar pertahun daya bacanya. Semua ini sebagai tanda minat baca dan kesenangan masyarakat Indonesia terhadap membaca sangatlah rendah, maka dari itu kecerdasan masyarakat Indonesia kurang maksimal," katanya.

Melihat fenomena seperti ini, Pemerintah Bandung melalui Dinas Perpustakaan dan Kearsipan berencana akan membuat taman baca bekerja sama dengan Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) untuk menumbuhkan lagi minat baca khususnya di masyarakat Kota Bandung. Selain itu, Pemerintah Bandung juga sudah menjalankan program perpustakaan di setiap kelurahan yang ada di Kota Bandung.

Emil berharap dengan sarana perpustakaan di Kota Bandung dapat kembali menumbuhkan minat baca masyarakat Indonesia khususnya Kota Bandung dari usia dini. "Saya berharap dengan komitmen Pemerintah Kota Bandung dengan membangun banyak perpustakaan dapat mengembalikan budaya baca di masyarakat Indonesia dari usia dini," ujarnya.

Kredit

Bagikan