Fitur uang baru makin banyak, kejahatan juga makin canggih

user
Muhammad Hasits 04 Maret 2017, 18:38 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Pada Desember tahun lalu, Bank Indonesia meluncurkan uang rupiah NKRI tahun emisi 2016 dengan fitur pengamanan lebih banyak dari uang yang ada sebelumnya. Fitur pengamanan yang cukup banyak dan canggih ini bertujuan untuk meminimalisir adanya pemalsuan uang.

Namun, kecanggihan yang diterapkan dalam uang rupiah NKRI Tahun Emisi 2016 ini sejalan dengan semakin canggihnya tindak kejahatan keuangan. Untuk meminimalisir tindak kejahatan keuangan khususnya pemalsuan uang, Bank Indonesia menjalin bekerjasama dengan Kejaksaan Tinggi Negeri Jawa Barat.

Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Juda Agung mengatakan, Bank Indonesia berupaya memperkuat koordinasi dengan berbagai pihak, salah satunya dengan pihak kejaksaan tinggi. Berbagai kerjasama juga sudah dibicarakan, salah satunya adalah bagaimana menanggulangi masalah uang palsu dan kejahatan sistem pelayanan perbankan.

"Ya namanya juga kejahatan, semakin canggih Bank Indonesia membuat fitur pada uang, selalu saja ada cara untuk melakukan pemalsuan. Makanya kita terus melakukan kerjasama dengan banyak pihak," ujar Juda kepada Merdeka Bandung saat ditemui di Kejati Jabar, Jalan RE Martadinata.

Ditemui ditempat yang sama, Kepala Kejati Provinsi Jawa Barat, Setia Untung Arimuliadi menjelaskan, kerjasama yang dijalin dengan Bank Indonesia sejak lama ini sangat baik. Pihaknya berupaya melakukan sinergitas pelatihan kepada para jaksa dan penegak hukum untuk menegakkan kejahatan khususnya dalam hal perbankan.

"Seperti kasus pemalsuan uang, sekarang sistem pengamannya luar biasa tapi tingkat kejahatan juga makin hari makin canggih. Kita jadi aparat harus bisa mengimbangi. Ya, minimal memperkecil tingkat kejahatan khususnya peredaran uang palsu. Makanya aparat juga harus mengenali uang rupiah NKRI tahun emisi 2016," jelas Setia.

Kredit

Bagikan