Kapolda Jabar minta Rizieq tak kerahkan massa saat diperiksa
Bandung.merdeka.com - Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan meminta pada pimpinan Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Syihab untuk tidak memobilisasi massa saat pemeriksaan dilakukan kembali. ‎Sebab, jika melibatkan massa yang banyak itu akan mengganggu ketertiban masyarakat umum.
‎"Saya imbau dan ingatkan kepada Rizieq kalau nanti ada pemeriksaan tambahan tolong tidak memobilisasi massa. Karena itu akan mengganggu ketertiban umum,‎" kata Anton usai kunjungan ke beberapa media, di Bandung, Senin (23/1).
Jika ada pengerahan massa apalagi sampai bertindak anarkis, Anton mengaku, tidak sungkan untuk menindak tegas. Berkaca dari pemeriksaan sebelumnya, Rizieq sendiri mengerahkan massa ormas Islam yang berujung adanya bentrokan dengan ormas Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI).
"Akan tegas kalau memang berbuat tidak tertib. Hajatan saja harus izin, apalagi memobilisasi massa yang lebih dari 40 orang, kan ada aturannya‎," terangnya.
Penyidik kepolisian saat ini masih melangsungkan gelar perkara di Mapolda Jabar terhadap kasus dugaan penistaan simbol negara, Pancasila. Gelar perkara dengan terlapor Rizieq Syihab dilangsungkan sejak pukul 10.00 WIB. Hingga pukul 17.50 WIB ‎gelar perkara yang kedua pasca pemeriksaan terhadap Rizieq ini juga belum rampung.
Kepolisian hanya membutuhkan data tambahan guna membuat kasus tersebut benar-benar memenuhi unsur dari pasal yang disangkakan yakni Pasal 154 dan 320 KUHP. "Masih berlangsung. Ini tinggal sedikit lagi untuk menentukan apakah (Rizieq Syihab) bersalah atau tidak‎," lanjut Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus.