BI gandeng Kodam III/Siliwangi bantah isu palu arit pada uang baru

user
Farah Fuadona 17 Januari 2017, 10:57 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Guna meredam isu negatif yang terus bergulir usai uang rupiah NKRI tahun emisi 2016 diedarkan seperti adanya gambar palu arit, Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat secara aktif melakukan sosialisasi. Kali ini Kodam III/Siliwangi menjadi bidikan untuk melakukan sosialisasi.

Kepala Divisi Sistem Pembayaran dan Pengelolaan Uang Rupiah Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Mikael Budisatrio mengatakan, terkait beredarnya berita negatif mengenai uang NKRI tahun emisi 2016. Pihak Bank Indonesia merasa perlu menyampaikan kepada stakeholder mengenai apa yang sebenarnya ada pada uang tersebut.

Menanggapi adanya kabar gambar palu arit pada uang NKRI Tahun Emisi 2016, dengan tegas pihak Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat membantahnya. Justru pandangan segelintir orang yang menganggap itu palu arit malah menggiring opini publik ke arah negatif.

"Sebenarnya setiap orang memiliki kebebasan dalam memandang suatu hal. Namun disayangkan bila justru pandangan tersebut malah menggiring opini publik ke arah yang negatif," ujar Mikael kepada Merdeka Bandung saat ditemui dalam acara "Edukasi dan Sosialisasi Uang Rupiah NKRI Tahun Emisi 2016 Kepada Kodam III/Siliwangi", Selasa (17/1).

Isu negatif yang belakangan beredar mengenai uang NKRI tahun emisi 2016 adalah uang tersebut dinilai mirip atau menyerupai mata uang negara China yakni Yuan. Pemilihan gambar pahlawan juga dinilai tidak tepat, serta disebutkan bahwa adanya gambar palu arit pada satu sisi uang tersebut.

Bicara soal isu negatif mengenai adanya seorang gambar pahlawan non muslim yang digunakan dalam uang NKRI tahun emisi 2016, Mikael menjelaskan, uang NKRI sebagai simbol kedaulatan Negara Republik Indonesia tentu tidak pandang bulu apalagi menyebarkan isu sara.

"Perihal pahlawan ada yang non muslim padahal ini uang NKRI. Uang NKRI ini simbol kedaulatan negara Republik Indonesia yang tidak bisa ditawar lagi jadi kesatuan dari Sabang sampe Merauke dengan Bhineka Tunggal Ika-nya," jelasnya.

Mikael menjabarkan, perihal gambar palu arit yang ramai diperbincangkan, itu sebenarnya merupakan cetakan khusus atau teknik khusus untuk menghindari pemalsuan yang disebut rectoverso atau gambar saling isi. Jadi gambar dipotong secara diagonal sehingga hasilnya seperti itu dan hanya bisa dilihat jelas bila diterawang.

Dengan begitu, Bank Indonesia membantah keras adanya isu-isu negatif yang beredar perihal uang NKRI tahun emisi 2016. Di mana yang ada pada uang tersebut merupakan ciri-ciri yang diaplikasikan guna meminimalisir peredaran uang palsu.

Kredit

Bagikan