Ridwan Kamil soal FPI dan GMBI: Kebencian adalah penyakit hati

user
Muhammad Hasits 14 Januari 2017, 11:08 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengomentari insiden kericuhan antar ormas yang terjadi pasca pemeriksaan Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab di Mapolda Jabar, Kamis (12/1) lalu. Pria yang akrab disapa Emil ini menyebut jika ada perselisihan antar organisasi atau kelompok masyarakat yang harus di kedepankan adalah dialog bukan kekerasan.

"Berorganisasi adalah cara dan wadah untuk mencapai tujuan bersama dengan cepat dan baik. Jika ada perselisihan antar organisasi atau kelompok masyarakat maka kedepankan dialog bukan kekerasan," tulis Emil dalam akun facebooknya, Sabtu (14/1/2017).

Menurut Emil, masalah tidak akan pernah selesai jika kekerasan dibalas dengan kekerasan. Jika ada pelanggaran hukum, harus diselesaikan dengan koridor hukum.

"Masalah tidak pernah selesai jika kekerasan dibalas dengan kekerasan dan dibalas lagi dengan kekerasan, apapun alasannya. Jika terdapat pelanggaran hukum, mari selesaikan dengan koridor hukum," tulisnya lagi.

Dia berharap dua ormas yang berseteru bisa membuka diri untuk berdialog dan bersilaturahim. "Semoga FPI maupun GMBI dan ormas lainnya bisa membuka diri untuk berdialog dan silaturahim. Kebencian adalah penyakit hati. Tidak baik untuk kesehatan dan rohani kita. Persoalan hukumnya kita serahkan sepenuhnya kepada aparat hukum. Percayakan penyelesaian hukum kepada kepolisian sesuai dengan tupoksinya," katanya

"Negeri ini tidak akan maju ke mana-mana, jika semua masalah diselesaikan dengan kekerasan. Semoga Allah SWT menyejukkan hati warga Indonesia dalam berbangsa dan bernegara di negeri yang indah ini. Semoga Allah SWT memberkahi nusantara ini di mana umaro dan ulamanya selalu kompak dan bersatu. Indonesia harus dikenal sebagai negara penuh karya, bukan negara penuh perkara. Mari dengan semangat tinggi namun dingin hati kita perjuangkan," tulis Emil.

Kredit

Bagikan