Tak patok harga, lilin Imlek Vihara Ramsi laris manis
Bandung.merdeka.com - Tidak mematok harga untuk setiap lilin yang diproduksi oleh Vihara Dharma Ramsi pada setiap momen pergantian Tahun Baru Cina atau Imlek, vihara yang ada di kawasan Cibadak itu selalu kebanjiran order.
Pengelola Vihara Dharma Ramsi, Asikin menjelaskan, tak ada harga yang dia banderol untuk setiap lilin merah berukuran besar yang dijualnya. Sekian tahun memproduksi lilin, jemaat yang membelinya selalu memberikan uang dengan nominal berbeda-beda.
"Biasanya beli lilin sekaligus sama sumbangan dari jemaat yang membeli, jadi ya beda-beda uang masuk ke kitanya," ujar Asikin kepada Merdeka Bandung saat ditemui di Vihara Dharma Ramsi, Senin (23/1).
Asikin menjelaskan, lilin yang diproduksinya tak hanya untuk mendapatkan keuntungan dengan dijual saja, tetapi juga lilin yang diproduksi sering digunakan untuk sembahyang bagi para jemaah di vihara.
Lilin yang diproduksi oleh Vihara Dharma Ramsi berukuran 30 centimeter untuk sembahyang, namun ada juga juga yang berukuran besar 1,75 meter untuk dipasang khusus saat momen imlek yang akan habis selama 14 hari jika dinyalakan.
"Lilin berukuran besar kami nyalakan dan dipasang di pelataran vihara. Ini merupakan tradisi yang dilakukan setiap tahun dan memang turun temurun untuk terus menyalakan lilin merah berukuran kecil ataupun besar," jelasnya.
Vihara Dharma Ramsi hanya memproduksi lilin sesuai pesanan. Maka dari itu, setiap tahunnya pihak vihara tak pernah kelebihan produksi. Namun, kata Asikin, tahun ini pemesanan lilin terbilang menurun dibandingkan tahun sebelumnya.