Bubur Kacang Fujian, kuliner peranakan Tionghoa yang wajib dicoba

user
Farah Fuadona 25 Januari 2017, 11:41 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Jika berbicara soal bubur kacang, pasti yang terlintas di benak kita yaitu bubur kacang hijau dengan kuah santan dan gula aren. Namun berbeda dengan bubur kacang satu ini. Bukan kacang hijau yang digunakan, melainkan kacang tanah. Hmm, bagaimana rasanya ya?

Bubur kacang tanah memang masih belum terlalu familiar. Salah satu makanan keturunan Tionghoa ini secara proses pembuatan tak berbeda jauh dengan bubur kacang hijau pada umumnya. Hanya saja bahan baku yang digunakan berbeda, yaitu kacang tanah.

Irmawati, pemilik Cakue Osin menjelaskan, bubur kacang ini prosesnya sangat sederhana. Kacang tanah dibersihkan kemudian direbus dengan air hingga empuk dan ditambahkan dengan gula pasir.

"Kalau biasanya menggunakan gula aren, kami menggantinya dengan gula pasir. Tidak ada tambahan santan juga jadi rasanya sangat berbeda dengan bubur kacang hijau pada umumnya," ujar Irmawati kepada Merdeka Bandung, Selasa (24/1).

Memiliki nama Bubur Kacang Fujian, memasak bubur kacang tanah ini membutuhkan waktu yang cukup lama agar menghasilkan tekstur lembut. Sehingga saat disantap, rasa manis dan lembut berpadu menjadi hidangan yang wajib untuk dicoba.

"Bubur kacang ini biasanya menjadi teman makan untuk cakue. Jadi cakue sebelum disantap itu cocol dulu ke kuah bubur kacang sehingga rasanya sangat lezat dan lembut," jelasnya.

Dibanderol dengan harga Rp 20 ribu untuk setiap porsinya, datanglah ke Cakue Osin yang ada di Jalan Babakan untuk mencoba semangkuk Bubur Kacang Fujian yang manis nan lembut ini.

Kredit

Bagikan