Mengenal seni Ikebana asal Jepang

user
Farah Fuadona 06 Maret 2016, 10:30 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Ikebana tentu bukan seni yang asing khususnya bagi mereka pecinta kebudayaan Jepang. Bagi yang belum tahu, yuk kenali Ikebana secara lengkap dari Andajani Trahayu atau dikenal dengan nama Yayuk.

Yayuk adalah seniman dan penggagas pameran Ikebana aliran Ohara pertama di Bandung. Ia mencintai Ikebana sejak 1997 hingga kemudian belajar dan mendalami ilmu Ikebana yang kemudian dibaginya dalam kegiatan mengajar Ikebana sejak 2004.

Dipaparkan Yayuk, Ikebana merupakan seni merangkai bunga gaya Jepang yang membutuhkan ekspresi kreatif dalam bingkai aturan, dengan memanfaatkan ranting, daun, berbagai macam bunga dan rerumputan yang dirangkai secara kreatif.

"Ranting, daun dan berbagai macam bunga itu kemudian dijadikan rangkaian yang hidup. Menyatu antara kejiwaan manusia dengan alam sekitarnya," ujar Yayuk kepada Merdeka Bandung, Sabtu (5/3).

Ikebana pada awalnya hanya merupakan tradisi persembahan bunga di kuil Budha. Bersamaan dengan perkembangan agama Budha di abad ke enam, sekitar pertengahan abad ke 15 berubah statusnya menjadi bentuk seni yang bebas.

Pada saat itu, secara umum Ikebana dibedakan dalam dua gaya yaitu gaya klasik dan gaya kontemporer yang digagas oleh Machiko Nakayama pada tahun 1990. Pengertian kontemporer di sini kemungkinan berkaitan dengan perkembangan Ikebana pada periode akhir tahun 1960 sampai dengan pertengahan tahun 1980.

Di sisi lain pada periode ini, perkembangan seni rupa kontemporer mulai bereksperimen. Serta bereksplorasi menggunakan cara baru dalam berkarya dengan menggunakan berbagai macam media yang memungkinkan, di antaranya objek-objek organik.

"Walaupun begitu, seni modern dan Ikebana modern memiliki akar yang berbeda, tetapi keduanya memiliki fenomena yang sama. Meskipun kehadiran seni kontemporer cukup rumit dan menimbulkan kontroversi berkepanjangan, kami tetap berusaha mendalaminya," tutup dia.

Kredit

Bagikan