Yesmil Anwar, kriminolog yang nyeni

Yesmil Anwar
Bandung.merdeka.com - Yesmil Anwar merupakan salah seorang sosok sentral di balik penyelenggaraan Festival Drama Musikal Remaja Jawa Barat ke-5 di Gedung Kesenian Rumentang Siang, Kosambi, Bandung.
Yesmil adalah pakar hukum pidana Universitas Padjdjaran (Unpad) yang juga kriminolog. Di Unpad, Yesmil dikenal dosen eksentrik. Ia pernah berambut gondrong yang kini nyaris pelontos.
Selain membuat buku-buku tentang hukum, ia juga menulis buku-buku puisi dan esai satra. Salah satu buku puisinya berjudul “Dari Sebuah Pegadaian” diluncurkan bertepatan dengan Dies Natalis Unpad 11 September 2014. Buku ini berisi kumpulan puisi 1975-2014.
Kini, untuk kelima kalinya Teater Bell menggelar Festival Drama Musikal Remaja Jawa Barat ke-5. Teater Bell adalah kelompok teater Bandung yang mulai berdiri sejak 1973. Yesmil mulai bergabung dengan kelompok teater ini pada 1974.
Kelompok ini rutin menggelar festival bukan tanpa tujuan. “Acara ini ingin memuliakan seni,” katanya, di sela pembukaan festival teater yang berlangsung hingga Minggu (10/1) itu.
Menurut Yesmil, pembinaan, pemuliaan, apresiasi, pelestarian seni merupakan kosa kata yang mudah disebutkan dan enak didengat. “Tapi berdarah-darah saat dilaksanakan, penuh tenaga, pikiran dan harapan,” kata pria kelahiran Jakarta 1954.
Lewat Festival Drama Musikal Remaja Jawa Barat ke-5 tersebut, kata dia, kosa kata-kosa kata itu bisa dilihat dan ditampilkan peserta yang merupakan generasi muda. Ia berharap penampilan generasi muda itu mendapat apresiasi luas penonton seni pertunjukkan.
Teater Bel Bandung awalnya bernama Teater Ge-Er. Tercatat, Yesmil juga memotori pembentukan Teater Lissete. Kelompok teater Ge-Er kemudian melahirkan kelompok pembinaan anak-anak yaitu 'Teater Anak Bawang.'
Di balik kegiatan keseniannya, Yesmil cukup produktif menulis buku-buku tentang hukum, di antaranya buku “Kriminologi” yang ditulis Yesmil bersama Adang (2010), Saat Menuai Kejahatan (2005 dan dicetak ulang tahun 2009).
Karya-karya Yesmil bidang hukum kemudian membuatnya dikenal sebaga kriminolog. Sejumlah media sering menghubunginya untuk memintai pendapatnya tentang kasus-kasus criminal yang pelik.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak