Perempuan jadi sosok penting bagi fotografer muda ini
Bandung.merdeka.com - Biasanya sebagian besar Profesi fotografer didominasi oleh kaum pria. Tapi seorang perempuan bernama Utami Dewi Godjali mampu mematahkan statmen itu. Bahwa ternyata perempuan pun dapat melakoni profesi ini dan mengukir prestasi.
Berawal dari melihat aksi sang Paman memotret, Utami mengaku langsung kepincut dengan fotografi. "Saya tertarik sama foto dari SMA. Awalnya karena melihat om dan tante yang sudah duluan motret. Jadi dulu saya suka nulis buku diary sejak SD sampai SMA. Tapi setelah kenal fotografi semua pindah dalam bentuk foto," ujar Utami kepada Merdeka Bandung, beberapa waktu lalu.
ketertarikannya dengan dunia fotografi rupanya terus berlanjut hingga di bangku kuliah. Ia masih ingat kamera Nikon FM 10 menjadi kamera pertama sewaktu kuliah. "Kalau waktu SMA pinjam kamera punya tante saya Nikon F 801s. Nah waktu kuliah karena ambil komunikasi dapat mata kuliah fotografi dua semester. Kamera Nikon FM 10 ini jadi kamera yang pertama saya miliki, "kata Utami.
Sebagai seorang fotografer, Utami mengaku lebih menyukai seorang perempuan sebagai objek bidikan kameranya. Menurutnya karena perempuan merupakan sosok yang memiliki banyak cerita. "Saya sendiri pun seorang perempuan. Tapi perempuan merupakan sosok yang penuh misteri dan memiliki banyak cerita, karena menarik akhirnya saya amati," ujar perempuan berusia 31 tahun itu.
Sosok itu pun lantas diabadikan dalam bidikan lensa yang kemudian dipamerkan dalam acara bergengsi 6th International Photography Biennial Amsterdam Metropolitan Area yang digelar oleh Amsterdam Photo Foundation di Belanda.
"Ada undangan dari sana lewat salah satu komunitas pada pertengahan 2014. Komunitas ini bekerjasama dengan KBRI di sana. Ada enam orang dari Indonesia yang mengirimkan karyanya ke sana. Saya perempuan sendiri dan paling muda," kata dia.
Selain Indonesia, acara itu juga diikuti oleh sejumlah fotografer dari berbagai negara seperti Azerbaijan, China, Portugal, Slovakia, Jerman, Haiti, Italia, Polandia dan Peru.
Pada acara itu, Utami memamerkan lima karya foto jepretannya bertajuk identitas budaya Indonesia. Ia pun lantas mengangkat sosok Diah Pitaloka sebagai Putri Pajajaran.
"Dua foto menceritakan sosok Diah Pitaloka. Sedangkan tiga karya lainnya cerita berseri tentang perempuan dan status sosialnya. Itu lebih mengangkat identitas budaya di negaranya, "ucapnya.
Saat ini Utami berprofesi sebagai freelance photographer. Ia pun juga aktif membantu teman sesama fotografer yang akan mengadakan pameran.
"Sekarang freelance saja, karya saya biasanya diminta untuk mengisi rubrik majalah foto dan display di hotel," ujar Utami.