Bandung Magic Association godok pesulap profesional

user
Farah Fuadona 13 September 2016, 11:10 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Komunitas sulap yang tergabung dalam Bandung Magic Association (BMA) dijadwalkan akan menggelar agenda rutin dua mingguan. Acara ini sebagai ajang penggodogokan para pesulap Bandung untuk jadi pesulap profesional.

Pengajar sulap dari BMA, Yosep Gliford mengatakan geliat sulap di Bandung sempat mengalami masa jayanya. Hal ini tidak lepas dari banyaknya acara televisi yang menayangkan sulap. Banyak pesulap yang sering tampil di televisi berasal dari Bandung.

“Sekitar tahun 2013 sulap di Bandung mulai redup, kegiatan-kegiatannya vakum,” kata Yosep Gliford saat berbincang dengan Merdeka Bandung, baru-baru ini.

Sebelum 2013, kegiatan sulap di Bandung marak. Waktu itu terdapat Komunitas Sulap Bandung (KSB) yang didirikan tokoh sulap senior Taufik Faturohman. Kominitas ini mewadahi para pesulap Bandung, banyak alumnus yang menjadi pesulap profesional.

Selama masa vakum tersebut tumbuh komunitas-komunitas sulap baru di Bandung. Fenomena ini muncul seiring banyaknya anak muda yang mempelajari sulap dari internet khususnya Youtube.

Kini KSB berusaha dihidupkan kembali. Namanya berubah menjadi Bandung Magic Association yang diketuai magician Steve Marchello. Diharapkan Bandung Magic Association (BMA) bisa menaungi komunitas-komunitas sulap Bandung dan sekitarnya.

Sebagai permulaan, BMA menggelar acara kumpul-kumpul para pesulap bertajuk The Rise: Magic Performance and Lecture di Warung Suluh, Jalan Dr Cipto, Bandung, Jumat (9/9) lalu. Acara yang dimeriahkan performance bersama ini di antaranya dihadiri 61 pesulap muda.

Hasil dari The Rise, BMA membentuk grup Whatsapp bersama kemudian disepakati untuk menggelar agenda pertemuan dua mingguan. “Agenda dua mingguan akan menghadilkan lima pesulap yang diundi dari agenda pertemuan pertama. Lima magician itu diundi dari komunitas. Selama dua minggu dari sekarang, mereka akan mendapat pelatihan dari BMA,” kata Yosep.

Pelatihan tersebut meliputi pematangan trik, melatih performance, gesture tubuh saat sedang performance, hingga bagaimana berinteraksi dengan penonton. Di masa pelatihan juga dibahas beragam teknik yang dimodifikasi hingga terkesan jadi teknik baru. “Lama pertemuan dua mingguan ini akan berlangsung 3 jam, 2 jam kumpul-kumpul berisi sharing, satu jam perform,” kata alumnus Universitas Maranatha ini.

Ia menegaskan, agenda dua mingguan tersebut akan dilakukan secara konsisten. Tempat agenda bisa dilakukan di mana saja, bisa di Warung Suluh yang dikelola master Robert Stevan maupun di basecamp komunitas.

Dengan agenda dua mingguan, diharapkan sulap di Bandung bisa terus bergairah dan merembet ke kota-kota lain di Indonesia. Agenda dua mingguan juga akan mengatasi titik jenuh sulap yang menjadi salah satu penyebab vakumnya sulap Bandung.

“Kevakuman kemarin terjadi karena agenda pertemuan pesulap yang kurang. Banyak pesulap yang kurang tertantang. Makanya BMA ini kita seriuskan. Kita juga akan terus mendatangkan master-master yang banyak berasal dari Bandung,” katanya.

Dalam agenda tersebut akan menggundang pesulap dari luar Bandung. BMA sudah menjalin jaringan dengan Saturday Magic Night yang digelar di Jakarta. Begitu juga dengan acara-acara sulap di kota lainnya. “Sehingga kita bisa saling mengunjungi saling, saling sharing dan perform,” katanya.

Wakil Ketua I BMA, Robert Stevan, menambahkan BMA mengusung visi profesionalitas bagi para pesulap. Menurutnya sulap bukan sekedar hobi, tetapi sulap juga bisa menjadi profesi yang dihargai sebagaimana yang terjadi di negara maju.

“Ke depan kita harap orang bisa cari duit di sulap. Di negara lain profesi magician bisa mahal, di kita belum. Tapi setidaknya di kita mengarah ke sana,” ujar Robert Stevan.

Ia mengacu pada profesi menyanyi. Dulu sulit sekali penyanyi menjadi profesional. Kini profesionalisme penyanyi sudah terbangun. Orang bisa hidup dari tarik suara. “Nah, sulap juga begitu. Sulap bisa maju seperti nyanyi, teater, musik dan kesenian lainnya,” ujar pria yang sehari-hari sebagai motivator.

Kredit

Bagikan