Surili, si pemakan pucuk pohon yang suka berpoligami
Bandung.merdeka.com - Surili atau Presbytis comate merupakan hewan pemakan pucuk phon biji-bijian dan buah-buahan. Primata sebangsa lutung ini memiliki banyak karakter khas, dalam behubungan ia berprinsip poligami atau mengawini banyak betina.
“Surili dominan selingkuh. Dalam satu kelompok satu jantan alpha terdiri dari beberapa betina,” kata Sigit Koordinator pengasuh satwa dari Pusat Rehabilitasi Aspinall Foundation, Ciwidey, Bandung selatan di sela pelepasan surili bernama Lili dan Lala yang menjadi maskot PON 2016 baru-baru ini.
Menurutnya, di antara bangsa monyet, Owa yang paling setia dengan pasangannya. “Owa itu monogami (pejantan mengawini satu betina),” ujar Sigit.
Karakter khas lainnya yang dimiliki surili adalah memiliki daya ingat cukup baik. Di tempat rehabilitasi, surili akan merespons berbeda terhadap pengasuh satwa yang baru (keeper).
“Dia punya daya ingat, kalau di rehabilitasi ada orang baru dengan keeper yang biasa memberinya makan itu berbeda responsnya,” katanya.
Selain itu, Surili juga hewan yang pemalu. Ia mudah mengalami stres jika bertemu orang baru, terlebih jika orang tersebut berbuat jahat. “Kalau ketemu dengan orang yang biasa memberi makan, surili lebih tenang,” ujar Sigit.
Selain itu, surili juga dikenal tidak egois. Dalam satu kawasan dia akan berbagi dengan bangsa monyet lainnya.
Di kawasan hutan lindung Situ Patengan sudah terdapat kawanan lutung dan surili liar yang saling berbagi kawasan. Pembagian makanan berdasarkan komposisi pohon yang mereka makan.
“Surili pemakan pucuk, sedangkan lutung pemakan daun yang agak tua, lalu owa makan buah. Jadi mereka akan berbagi dalam satu kawasan,” katanya.
Para monyet tersebut memiliki jasa besar dalam menjaga kelestarian hutan. Surili yang juga pemakan biji, turut menyebar benih-benih pohon di hutan. “Selain memakan pucuk, surili memakan biji dan buah. Ia menjadi salah satu penyebar benih pohon terbaik,” kata Sigit.