Kebun Binatang Bandung kini telah miliki dokter hewan tetap
Bandung.merdeka.com - Humas Kebun Binatang Bandung Sudaryo mengatakan Kebun Binatang Bandung kini telah memiliki dokter hewan tetap. Dokter hewan ini direkrut untuk merawat satwa-satwa di Kebun Binatang Bandung.
Keberadaan dokter hewan ini menjadi bentuk keseriusan pihak pengelola untuk melakukan pembenahan dari sisi SDM. "Kita telah menerima dokter baru di sini. Ada dua orang yang satu laki-laki dan yang satu perempuan. Dua dokter ini merupakan dokter tetap Kebun Binatang Bandumg," ujar Sudaryo kepada wartawan di sela acara pelatihan dokter hewan yang digelar di Kebun Binatang Bandung, Jalan Tamansari, Sabtu (13/8)
Menurut Sudaryo, dua dokter hewan yang baru direkrut ini dipastikan telah memenuhi kriteria yang diinginkan pihak pengelola. Pasalnya dokter hewan ini harus menangani sekitar 213 jenis satwa koleksi Kebun Binatang Bandung. Di mana dari sebagian jenis satwa tersebut, merupakan satwa liar.
"Ya tentu sudah memenuhi kompetensi. Dua dokter ini dipilih dari 12 pelamar lain yang juga melamar ke Kebun Binatang Bandung. Kita juga cukup selekatif dalam memilih dokter ini," katanya.
Namun demikian, Sudaryo tidak menjelaskan lebih jauh ihwal latar belakang dua dokter hewan anyar Kebun Binatang Bandung tersebut. Namun dengan adanya dua dokter hewan tersebut, kini pihaknya mulai bernafas lega sebab untuk perawatan satwa di Kebun Binatang Bandung tidak lagi bergantung dengan dokter dari luar.
"Ini bagian dari pembenahan yang sedang kita lakukan. Selain melakukan renovasi dan pembangunan kandang baru, kita juga lakukan penguatan dari sisi SDM," ujarnya.
Perubahan kebun binatang dipuji
Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI) memuji komitmen pengelola Kebun Binatang Bandung dalam melakukan pembenahan. Banyak perubahan mulai dilakukan oleh pihak pengelola, terutama dari sisi perbaikan fasilitas.
Hal ini diungkapkan Sekjen PKBSI Tony Sumampau di sela acara pelatihan dokter hewan yang digelar di Kebun Binatang Bandung, Jalan Tamansari, Sabtu (13/8). "Saya lihat komitmennya sangat baik. Banyak perubahan sudah terjadi luar biasa. Jadi kandang banteng, rusa, zebra. Semua sudah ada perubahan besar. Jadi ini saya pikir step maju yang luar biasa," ujar Tony.
Dia menyebut, kondisi Kebun Binatang Bandung yang sempat terpuruk menjadi titik balik pihak pengelola untuk berbenah. Dengan begitu dapat memacu pihak pengelola untuk memperbaiki sejumlah fasilitas yang ada di Kebun Binatang Bandung.
"Memang akhir akhir ini ada keterpurukan soal fasilitas yang kurang diperbaiki, kurang ditingkatkan mutunya. Tapi setelah mendapat teguran, maka terima kasih juga atas teguran dari publik. Itu sangat dibutuhkan untuk memacu pengelolaan kesadaran itu harus ditingkatkan," katanya
Namun demikian lanjut Tony, pihaknya meminta kepada pihak pengelola untuk terus meningkatkan mutu yakni dengan terus melakukan perbaikan sarana dan prasara serta kapasitas SDM "Standar sudah ada harus ditingkatkan jadi lebih baik. Sarana dan prasarana dan kapasitas SDM. Para dokter hewannya baru nih, inilah yang akan kita didik supaya punya pengetahuan yang lebih baik untuk menangani satwa liar. Kemudian nutrisinya harus bagus, pengelolannya harus bagus," ungkapnya.
Lebih lanjut Tony mengatakan, bahwa keberadaan Kebun Binatang Bandung yang berada di tengah-tengah kota memiliki peran strategis. Sebab kebun binatang yang berada di tengah kota itu sebagai bentuk penyelamatan hutan kota
"Di sekuruh dunia, di Berlin, Belanda, Perancis. Kebun binatamg itu persis di tengah kota. Jadi sebetulnya kebun binatang di tengah kota itu penyelematan hutan kota. Kalau enggak dipakai untuk apa. Nah hutan kota ini bermanfaat untuk masyarakat," katanya.