Miris, gajah Sumatera di kebun binatang Bandung ini sekarat

user
Muhammad Hasits 11 Mei 2016, 14:04 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Seekor gajah Sumatera di Kebun Binatang Bandung bernama Yani hanya bisa tergolek lemas tak berdaya. Di bawah terpal berwarna biru yang dibuat alakadarnya, tepat di belakang kandang  gajah, disitulah Yani ditempatkan.

Badannya terlihat kurus, nafasnya terengah-tengah. Jangankan untuk mampu berdiri, menggerakkan keempat kakinya saja sudah tampak berat. Sesekali Yani hanya menggerakan belalainya di sekeliling kandangnya yang sangat kotor.

Dari informasi yang dihimpun, Yani rupanya sedang sakit. Yani ditempatkan di bawah terpal dengan alas tumpukan jerami.

Saat dikonfirmasi, pihak pengelola membenarkan bahwa Yani memang sedang dalam keadaan sakit. Yani belum mendapatkan penanganan lantaran tidak ada dokter yang merawatnya.

"Dalam kondisi seperti ini memang kami akui bahwa sudah hampir satu tahun dokter tetap  mengundurkan diri. Kami tidak bisa memaksa atau menahan mereka karena itu hak mereka," ujar Humas Yayasan Margasatwa Bandung Sudaryo, saat ditemui di Kebun Binatang Bandung Jalan Tamansari, Rabu (11/5).

Sudaryo menuturkan, pihaknya  kesulitan untuk mencari dokter untuk menangani Yani, sebab dibutuhkan dokter khusus. Sehingga untuk penanganannya tidak bisa dilakukan oleh asal dokter hewan.

"Kami sangat sulit sampai hari ini, bukan tidak berusaha mencari dokter,  sebab bukan asal dokter hewan. Ini satwa liar, ada dokter khusus. Silakan tanya ke perhimpunan dokter hewan se Indonesia bahwa tidak gampang mencari dokter," katanya.

Adapun untuk penanganan sementara  yang dilakukan, Sudaryo menyebut pihaknya melakukan komunikasi intensif dengan ahli gajah dari Lampung.

"Walaupun tidak ada dokter tetap, kami selalu kontak dengan dokter on call, bahkan ahli gajah dari Lampung kita komunikasi terus. Petunjuk-petunjuk yang diarahkan kita laksanakan seperti memberi infus sesuai dengan prosedur yang mereka berikan," ucapnya.

Saat disinggung terkait penyakit yang diderita oleh Yani, Sudaryo pun mengaku belum mengetahuinya. "Belum tahu kan apalagi dari jauh, hanya kondisinya begini. Walaupun di sini ada kepala satwa tapi kan takut salah. Itu kan urusan dokter. Tapi ya Insyaallah kita berusaha kita tidak membiarkan tapi berusaha terus.  Kita berdoa saja. Kita minta masyarakat juga berdoa," pungkasnya.

Kredit

Bagikan