HSBC fokus jalani Water Programme untuk perubahan bagi dunia
Bandung.merdeka.com - Senior Vice President HSBC Indonesia Nuni Sutyoko mengatakan, sudah lima tahun ini HSBC fokus menjalani program "HSBC Water Programme"Â yang telah membawa perubahan bagi banyak kehidupan di dunia.
"Air akan menjadi salah satu sumber daya terpenting di dunia yang perlu dilindungi dalam 20-30 tahun ke depan. Saya bangga karena HSBC Water Programme sudah membawa perubahan bagi dunia," ujar Nuni saat ditemui di Rumah Belajar Bumi Panda, Selasa (22/3).
Beragam pencapaian global telah diraih termasuk lebih dari satu juta orang memiliki akses ke air bersih. Lebih dari 900 ribu orang memiliki akses pada sanitasi ruang memadai.
Sebanyak 3.120 komite air dan sanitasi terbentuk dan sebanyak 1.476 teknisi pompa air dilatih. Program ini juga melibatkan karyawan HSBC.
"Kami akan senantiasa terlibat dalam program ini secara lokal, sesuai kerja kami. Karyawan dapat terlibat untuk mendapatkan pengetahuan tentang masalah air di dunia, mempelajari masalah air ditempat mereka berada dan berperan dalam riset dasar," jelasnya.
Living Planet Report (LPR) dikeluarkan WEF tahun 2014 menunjukkan Living Planet Indeks (LPI) untuk air tawar menurun secara signifikan sebesar 76 persen terhutung dari tahun 1970 hingga 2010.
Hal ini berdampak kepada kematian lima orang karena penyakit yang ditularkan melalui air setiap tahun. Di Indonesia sendiri beberapa pulau sudah mengalami defisit air, diantaranya pulau Jawa, Sulawesi, Bali, dan NTT.
Meski Sumatera masih memiliki surplus air tawar, namun saat ini keberadaan sumber-sumber air tawar tersebut terancam pencemaran yang diakibatkan aktivitas-aktivitas yang tidak ramah lingkungan.
Seperti pertambangan, pembuangan limbah industri, limbah rumah tangga, dan aktivitas-aktivitas sosial lainnya. Fakta-fakta di atas mendadari WWF Indonesia bekerjasama dengan HSBC untuk memprakarsai program penyadartahuan tentang isu air.