Akan merusak lingkungan Walhi Jabar minta batalkan proyek kereta cepat

proyek kereta cepat Jakarta-Bandung
Bandung.merdeka.com - Walhi Jawa Barat mendesak pemerintah untuk membatalkan proyek kereta cepat (High Speed Train) Jakarta-Bandung. Hal ini dinilai akan membahayakan lingkungan di sekitar daerah yang dilalui kereta cepat.
“Walhi Jawa Barat dengan ini menyatakan sikap agar pemerintah pusat membatalkan proyek kereta berkecepatan tinggi. Karena tidak ada kepentingannya terhadap publik dan hanya mengancam lingkungan hidup,” kata Direktur Walhi Jawa Barat, Dadan Ramdan, Kamis (28/1).
Walhi Jawa Barat berani memastikan proyek tersebut akan mengancam hilangnya ruang kelola masyarakat, seperti sawah, kebun, dan permukiman. Selain itu kondisi sungai-sungai yang akan dilalui jalur kereta juga sangat rentan tercemar dan rusak.
Ia mengungkapkan banyak alasan tuntutan pembatalan proyek kereta cepat. Pertama, proyek tersebut menyimpang dari yang direncanakan dalam RPJMN 2015–2019.
RPJMN 2015 – 2019 menyebutkan, agenda pembangunan mewujudkan Indonesia yang asri dan lestari. Namun faktanya arah kebijakan yang digulirkan dalam menjalankan program pembangunan tersebut menyimpang dari yang direncanakan.“Hal ini terbukti pada proyek kereta cepat Jakarta-Bandung,” ujar Dadan.
Ia mengungkapkan, proyek sarana dan prasarana kereta cepat merupakan kerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah China. Ditindaklanjuti dengan membentuk perusahaan konsorsium, yaitu PT. Kereta Cepat Indonesia China (PT.KCIC). Sumber dana pembanguan berasal dari pinjaman ke China Development Bank (CDB).
Sarana jalur kereta akan membentang sejauh 140, 9 kilometer. Jalur trasenya bermula di Kota Jakarta Timur kemudian melalui Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kota Bandung, dan berakhir di Kabupaten Bandung.
Walhi Jawa Barat memperkirakan, secara keseluruhan proyek ini akan berada di 4 Kota dan 5 Kabupaten.
“Merujuk pada lintas wilayah dari proyek tersebut sudah dipastikan berdampak besar pada menurunnya kualitas lingkungan hidup dan layanan alam,” kata Dadan.
Lebih dari itu, sambung dia, proyek ambisius tersebut akan menimbulkan alih fungsi yang membabi buta. Proyek akan menghasilkan dampak turunan berupa properti, permukiman elit, apartemen mewah, dan kawasan industri.
“Hal itu dipastikan akan merubah rona lingkungan bentang alam. Beban daya dukung dan daya tampung lingkungan di sepanjang dan sekitar perlintasan kereta berkecepatan tinggi ini akan semakin bertambah,” ungkapnya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak