Oded minta ganti rugi lahan proyek kereta cepat harus adil

Wali Kota Bandung, Oded M. Danial
Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dan PT. Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PT. PSBI) bersepakat menjunjung prinsip keadilan dalam menyelesaikan pemetaan lahan untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Hal tersebut terungkap saat rapat koordinasi pembebasan lahan Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) yang terlalui jalur kereta cepat di Pendopo Kota Bandung Jalan Dalem Kaum, Selasa (16/10).
Wali Kota Bandung, Oded M. Danial meminta pemerintah untuk memberikan ganti rugi yang sesuai kepada warga yang terkena pembebasan lahan. Oded ingin agar hak-hak warganya tetap terlindungi dengan menjunjung prinsip kesetaraan.
"Saya tadi pesan kepada mereka terutama kepada pihak KCIC (Kereta Cepat Indonesia China) saya berharap bahwa yang terpenting kami sebagai Pemkot Bandung sebagai bapaknya Kota Bandung, saya minta di dalam penggantian ini harus bersifat adil proporsional itu aja. Saya tidak mau ada yang terdzolimi," ujar Oded kepada wartawan.
Ia menyebutkan sebanyak 14 kelurahan di Kota Bandung akan terdampak proyek kereta cepat ini. Di dalamnya ada tanah milik warga, pengembang juga pemerintah yang akan dibebaskan lahannya.
Menurutnya skema ganti rugi ini masih dalam pembahasan. Ada dua pilihan ganti rugi yang diberikan yakni dalam bentuk uang atau penggantian tanah.
"Ini yang sedang kita bahas. Teknisnya seperti apa. Apakah tanah diganti dengan tanah. Bisa tanah diganti dengan uang," kata dia.
Ia mengatakan proyek ini sudah disosialisasikan kepada warga di lapangan. Ia menyebutkan belum ada keluhan dari warga atas proyek tersebut. Oleh karenanya diharapkan ganti rugi lahan bisa diberikan secara proporsional agar tidak merugikan warga.
Ia memastikan, Pemkot Bandung mendukung program tersebut. Ia menginstruksikan jajarannya untuk memfasilitasi dan memberikan jalan terbaik agar pembebasan lahan dapat segera rampung. Apalagi proyek yang masuk dalam program strategis nasional ini sudah molor dari jadwal yang ditentukan.
"Tentu harapan kita program ini tentu harus berjalan karena kita sebagai pemerintah daerah sebagai perpanjangan dari pemerintab pusat. Oleh karena itu saya ini sudah rapat yang berapa kali ya tiga kali kalau nggaj salah. Mudah mudahan progresnya terus berkembang," katanya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak