'Saya bukan orang kaya tapi hobi saya mahal'


Kakara Merchandise
Bandung.merdeka.com - Tenda Kakara Merchandise cukup menarik perhatian para kontestan lomba burung berkicau yang digelar di di Hutan Kota Babakan Siliwangi, Bandung, Minggu (17/1). Tenda tersebut tidak menawarkan burung atau pakan burung, melainkan beragam t-shirt dengan desain beragam jenis burung kontes.
Stand Kakara Merchandise menampilkan beragam kaos dengan desain unik, denga model utama burung kontes seperti burung Murai Batu, Love Bird, Kacer. Tiga burung ini menjadi desain paling populer di kalangan pecinta burung.
Beberapa desain diberi tulisan guyon, misalnya 'saya bukan orang kaya tapi hobi saya mahal' dengan model burung Love Bird yang sedang tegak berkicau. Tulisan tersebut menunjukkan betapa besarnya uang di balik hobi memelihara burung berkicau.
"Murai Batu, Love Bird, Kacer paling populer jadi desain kaos karena ketiganya burung mahal, apalagi kalau juara kontes, harganya bisa sampai ratusan juta," terang pengusaha Kakara Merchandise Safii (35), Minggu (17/1).
Ayah dua anak itu mengaku sudah dua tahun menggeluti bisnis kaos dengan desain burung. Sasarannya jelas, yaitu para penggemar burung berkicau. Di mana ada kontes burung, Kakara Merchandise selalu membuka tenda jualan kaos.
Harga kaos yang ditawarkan cukup kompetitif, Rp 90.000. Bahannya katun Combat 24 S dengan ketebalan sedang. "Kalau dipakai adem," jelasnya.
Selain itu ia juga menjual sweater dengan desain burung yang harganya Rp 170.000. "Kalau sweater kita produksi terbatas, terutama pesanan."
Kakara Merchandise memproduksi produknya di Cibiru, Bandung. Di sana perusahaan yang dijalankan tiga orang ini membuka Kakara Mercendise: Konveksi dan Sablon, serta toko bernama Galeri Etalase.
Mereka juga memasarkan produknya secara online lewat Facebook dan Blackberry. Dalam sehari, produk yang mereka jual tidak tentu. Jika membuka stand dalam lomba, Kakara Merchandise bisa menjual sampai di bawah 100 pcs.
"Kalau sehari-hari kadang satu pcs kadang juga 10 pcs, tidak pasti yang namanya dagang mah," terang Safii.
Kendati demikian, ia mengaku sudah mengirim produknya ke berbagai daerah di Indonesia, terutama kepada para penggila burung berkicau. "Kalau burung kan di seluruh Indonesia ada komunitasnya. Jadi kita optimis dengan bisnis t-shirt ini," ujarnya.
Ia menurutkan, awalnya membuka bisnis t-shirt musik underground. Namun karena terlalu banyak saingan, akhirnya ia banting setir dengan memproduksi t-shirt bagi para pecinta burung.
"Awalnya kita mendapat pesanan kaos burung dari Jawa Tengah. Sejak itulah kita menghentikan kaos musik dan mulai fokus ke kaos burung," tuturnya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak