Kota Bandung Canangkan Gerakan Memanen Air Hujan

user
Endang Saputra 18 Juli 2019, 11:15 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Pemerintah Kota Bandung mencanangkan gerakan Bandung memanen air hujan. Wali Kota Bandung Oded M. Danial bersama Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana meresmikan gerakan ini di RW 07 Kelurahan Pasir Endah, Kecamatan Ujungberung, Rabu (17/7).

Gerakan memanen air hujan ini dilakukan dengan metode drumpori. Drumpori akan ditanam di tanah untuk menyerap air saat hujan.

Wali Kota Bandung Oded M. Danial mengatakan drumpori memiliki kegunaan yang menguntungkan bagi warga. Masyarakat bisa merasakan kegunaan airnya terutama saat musim kemarau yang telah ditampung saat musim hujan melalui tampungan drumpori.

"Mengapa dikatakan gerakan Bandung memanen air hujan karena siapa yang rajin menabung bakal memanen. Kita sekarang punya gerakan ini dengan konsep drumpori," kata Oded kepada wartawan.

Ia menuturkan gerakan ini akan menjadi salah satu program unggulan Pemkot Bandung. Karena drumpori dinilai bukan hanya membantu menampung air hujan tapi juga dapat mengentaskan permasalahan banjir yang juga jadi salah satu masalah utama di Kota Bandung.

Menurutnya, Selama ini banjir terjadi karena kurangnya resapan air akibat betonisasi seiring masifnya pembangunan di berbagai wilayah. Namun, dengan drumpori ini maka pemukiman warga yang telah sudah dibeton bisa tetap menyerap air. Karenanya salah satu titik fokus pemasifan drumpori adalah di kawasan Bandung Utara.

"Karena sifat air dari atas ke bawah maka ketika di utara sudah tertandon (tertampung) maka di Gedebage di selatan nggak banyak air turun,” ujar Oded.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Bandung Didi Ruswandi mengatakan drumpori menjadi media penampungan air saat hujan turun. Sistemnya adalah beton penutup drum yang ditanam di dalam tanah akan dilubangi sebagai media air masuk ke dalam. Bagian dalam drum juga dilubangi sehingga air bisa langsung terserap ke tanah.

Ia menuturkan pemasangan drumpori in melihat kondisi geografis wilayah tersebut. Jika muka air terlalu tinggi maka drumpori tidak akan efektif karena hanya dapat sedikit menampung air hujan.

"Waktu bangun disini (Pasir Endah) kita ada 10 kali yang ganti lokasi karena begitu digaali sudah ada air," katanya.

Selain penampung air, ia menilai drumpori dapat membantu mengantisipasi banjir. Menurutnya air akan terserap ke dalam tanah sehingga dapat digunakan untuk kebutuhan air tanah masyarakat sekitarnya.

"Pada musim penghujan juga bisa mengurangi debit air walaupun belum signifikan karena masih sedikit," ucapnya.

Didi menyebutkan saat ini sudah ada 209 drumpori yang terpasang di berbagai wilayah. Untuk tahun ini, ia mengatakan ditargetkan 650 drumpori terpasang. Target ini juga akan ditambah pada tahun berikutnya seiring dengan pencanangan gerakan Memanen Air Hujan menjadi salah satu program unggulan. Untuk memasifkan pihaknya juga akan bekerjasama dengan pihak lain untuk CSR pengadaan drum.

"Kalau PU yang bergerak saja kita hanya punya 1.500 (drum) pertahunnya. Bisa tambah kalau ada sumbangan,"katanya.

Kredit

Bagikan