Pembangunan Proyek Tol Dalam Kota di Bandung Dimulai Akhir Tahun Ini

user
Endang Saputra 03 Januari 2019, 11:40 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Pembangunan North South Link (NS-Link) atau tol dalam kota ditargetkan akan dimulai pada akhir tahun 2019, yang terhubung dari Tol Pasirkoja hingga ke Jalan Suci (Masjid Pusdai).

Diketahui, proyek jalan tol dalam kota ini telah dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat sejak zaman kepemimpinan Penjabat Gubernur Jawa Barat Mochamad Iriawan. Pada September 2018 telah dilakukan penandatanganan MoU dengan PT Citra Marga Lintas Jabar (CMLJ) yang juga pengelola jalan tol Soroja, serta PT Jasa Sarana (PD milik Pemprov Jabar).

PT CMLJ ini nantinya yang akan membangun proyek tol dalam kota di Bandung. Perusahaan konsorsium ini dimiliki oleh tiga pihak yakni PT Citra Marga Nusaphala (CMNP), PT Jasa Sarana, serta PT Wijaya Karya.

Wali Kota Bandung Oded Mohamad Danial mengatakan, program tol dalam kota ini merupakan kerja sama dengan Pemprov Jabar. Sebab pembangunan jalan tol tersebut menggunakan median jalan milik provinsi.

"Jadi hari ini kita kedatangan dari CMLJ yang di dalamnya ada Jasa Sarana. Bahasan yang dibahas soal NS-Link tol dalam kota. Ini program tol dalam kota kerja sama dengan Pemprov Jabar, karena memang jalan milik provinsi. Ada pun kota Bandung mudah-mudahan bisa mendapatkan manfaatnya dengan kehadiran tol ini," ujar Oded kepada wartawan seusai pertemuan di Balai Kota Bandung, Rabu (2/1).

Oded menjelaskan, tol dalam kota ini akan memiliki panjang sekitar 14,3 km. Titik awal dari Pasirkoja hingga Pusdai yang berada di Jalan Supratman. Adapun untuk rencana rutenya yakni dari Pasirkoja - Jalan Peta - BKR - Pelajar Pejuang 45 - Laswi - Sukabumi dan Supratman.

"Jadi mulai dari Saroja Pasirkoja sampai Supratman (Pusdai)," kata dia.

Proyek tol dalam kota ini kata Oded dapat menjadi salah satu solusi untuk mengurai kemacetan di Kota Bandung. Sebab nantinya proyek ini juga akan tersambung dengan proyek Bandung Intra Urban Toll Road (BIUTR) yang menghubungkan Pasteur hingga Cileunyi. Sehingga kata Oded pembangunan tol dalam kota dinilai memang perlu.

"Selain ini merupakan perencanaan sejak lama dan nantinya akan ketemu di Pusdai, BIUTR yang nanti dibangun dari Pasteur ke Timur Ujung Berung mungkin nanti tersambung KM 149 Gedebage. Mungkin sekarang ini yang ada pembangunan sekarang dimulai dari sini dulu. Kalau dikatakan butuh tidak butuh, da nanti kan kita membangun tol ini terkoneksi nanti perlu waktu. Kalau tidak dimulai, kapan lagi, maka mulai dari sekarang. Terpenting bagi kota Bandung bisa dapat manfaat," ucapnya.

Oded mengungkapkan peran Pemkot Bandung sendiri dalam proyek ini yakni dari aspek perizinan. Meskipun proyek ini menggunakan jalan milik Pemprov Jabar, namun untuk aspek perizinan tetap dikeluarkan oleh Pemkot Bandung.

"Kalau pemkot tidak mengizinkan ya tidak bisa jalan. Mang Oded berharap pembanguann jalan tol ini bagian dari hal positif misi kami yang kelima yaitu parsitisipatif anggaran dari pihak ketiga," kata dia.

Oded mengungkapkan, jika seluruh persyaratan telah selesai, pembangunan proyek tol dalam kota ini ditargetkan dapat dimulai akhir tahun 2019. Ditargetkan pada tahun 2021 proyek tol dalam kota dapat dinikmati masyarakat.

"Jadi sekarang ini tahapan baru kita mempersiapkan daya dukung perizinan Amdal, RT/RW disiapkan harus diubah. RT/RW nanti kita bahas juga pasti ada perubahan. Jadi tahun ini masih pembahasan. Kalau barusan sih 2021 akhir sudah bisa berfungsi. Mudah-mudahan tahun ini mulai pembangunan," katanya.

Kredit

Bagikan