ITB kirim ahli ke Palu bantu rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa dan tsunami

user
Endang Saputra 14 Oktober 2018, 11:10 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Institut Teknologi Bandung (ITB) telah membentuk tim satgas yang bertugas melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat pasca bencana gempa dan tsunami di Palu Sulawesi Tengah. Tim ini akan bertugas membantu proses tanggap darurat, rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana.

Bersama Pusat Studi Gempabumi Nasional (PuSGeN) Kementerian PUPR, LIPI dan lembaga lainnya, tim awal dari ITB telah berangkat menuju Palu sejak Selasa (9/10) lalu. Selain meneliti juga melakukan survei lokasi untuk tim selanjutnya dari ITB. Tim tersebut ada yang bertugas selama tiga hari dan beberapa hari ke depan.

Tim awal gabungan ITB dan PuSGeN ini di antaranya terdiri atas para ahli di bidang masing-masing yakni, Geoteknik, Dr. Hamzah Latief dari KK Oceanografi, Dr. Irwan Meilano dari Geodesi, Dr. Astyka Pamumpuni dari Geologi, Dr. Indra Gunawan dari Geofisika, Prof. Masyhur Irsyam dan Adhika Sahadewa, Ph.D., dari KK Rekayasa GeoTeknik FTSL. Para ahli tersebut akan berfokus pada survei dampak dari tsunami, meneliti sesar Palu-Koro penyebab gempa, survei longsoran dan likuifaksi.

"Keberangkatan tim awal ini bergabung bersama tim PuSGeN bertujuan untuk membantu pemerintah dalam hal ini Kementerian PUPR dan mudah-mudahan data yang kita peroleh bisa digunakan oleh kementerian lainnya juga," kata Sekretaris bidang Pengabdian - Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITB, Dr. Irwan Meilano seperti dikutip laman ITB.

Irwan mengatakan, dalam survei tersebut, ITB bekerjasama dengan pemerintah, instansi dan lembaga penelitian guna menyediakan data dasar untuk keperluan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa. Sesudah tim awal ini selesai, tim lanjutan akan datang untuk lebih fokus terkait dengan membantu dalam pembuatan hunian sementara serta sanitasi pasca bencana.

"Persoalan besar di sini adalah rumah relokasi, yaitu mencari hunian sementara yang aman terutama dari bahaya longsoran atau likuifaksi dan juga gempa-gempa susulan, nah itu yang sedang kita cari. Semoga data yang dikumpulkan dapat membantu pemerintah untuk keperluan ini. Kemudian akan berangkat juga dalam waktu dekat tim yang akan membantu pembuatan hunian sementara" kata dia.

Selain itu, tim berencana untuk melakukan pemetaan wilayah kerusakan melalui foto udara dengan memakai pesawat drone juga akan dilibatkan. Tim tersebut dapat melakukan pemetaan cepat dalam rangka menyediakan peta bagi proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa. Sementara terkait masalah air, Irwan menyebut yim ITB lebih memilih berfokus pada penyediaan alat penjernih air.

Kerjasama dengan Universitas Tadulako

Selama melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat di Palu, ITB juga akan bekerjasama dengan Universitas Tadulako (Untad) sebagai partner dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca gempa terutama untuk penyediaan hunian sementara. Pertemuan awal telah dilakukan kemarin bersama ketua LPPM Universitas Tadulako.

"Tim pembuatan hunian sementara tersebut akan bekerjasama dengan Universtias Tadulako, juga dalam hal persoalan sanitasi karena itu menjadi persoalan yang klasik di daerah pengungsian bencana. Jadi tim hunian sementara itu akan bekerjasama dengan tim sanitasi," katanya.

Kredit

Bagikan