Hari ini, alumni ITB angkatan 93 berhasil catat rekor ORI

user
Muhammad Hasits 28 Juli 2018, 14:22 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Dalam hajatan Reuni Perak ITB angkatan 1993, Sabtu (28/7) sebuah pencatatan rekor dalam Original Rekor Indonesia (ORI) berhasil dilakukan oleh salah seorang alumni jurusan Teknik Elektro angkatan 1993, Muhamad Reza.

Ia tercatat sebagai kreator atas pemecahan rekor pertama dan terbanyak mengangkat tema profil-profil alumni dari berbagai profesi, bidang pekerjaan berbagai negara, dalam video inspiratif (teaser) untuk acara reuni yang disebarkan atau diviralkan di media sosial untuk alumni dan masyarakat.

Adanya pencatatan rekor ini, kata Reza, merupakan sebuah kisah inspiratif yang berusaha ia sebarkan kepada masyarakat bahwa alumni ITB angkatan 1993 mayoritas menjadi orang berhasil dan ternama di Tanah Air. Salah satunya adalah Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy.

"Sebenarnya yang saya buat adalah video sukses versi kita. Soalnya, kami angkatan 1993 mayoritas lulus pada tahun 1998 yang pada saat itu sedang dalam kondisi moneter. Nah, bagaimana kami bisa beradaptasi dengan situasi krisis itu dan bisa berhasil seperti sekarang ini," ujar Reza kepada Merdeka Bandung, Sabtu (28/7).

Ada 111 video teaser yang dicatatkan dalam rekor ORI. Meski begitu, pria yang kini menjalani profesi sebagai dosen di Telkom University itu tak akan berhenti sampai di sini. Ia mengaku tengah asyik mengemas video kisah sukses rekan-rekannya dalam video pendek dengan durasi sekitar tiga hingga empat menit itu.

"Saya lagi keasyikan nih bikin video, ternyata menyenangkan karena banyak sekali kisah sukses yang bisa saya angkat dalam video. Bukan hanya mereka yang berkarier jauh melanglangbuana saja, ternyata kisah ibu rumah tangga juga enggak kalah menarik," paparnya.

Reza mengunggah videonya lewat channel youtube pribadinya. Hingga saat ini ada 103 video yang sudah diunggah.

Sementara itu, Wakil dari Presiden ORI, Herryana mengatakan, selama ini belum pernah ada yang memecahkan rekor pembuatan video seperti yang dilakukan oleh Reza. Untuk itu, ORI memberikan label 'pertama' dalam piagam penghargaannya.

"Video kontennya begitu inspiratif, ini juga menarik karena baru pertama kalinya. Untuk itu kami memberikan penghargaan dengan pencatatan rekor pertama dan terbanyak mengangkat tema profil-profil alumni dari berbagai profesi dan berbagai bidang pekerjaan," papar Herry.

Gus Romy tampil necis

Muchammad Romahurmuziy atau kini lebih dikenal dengan nama Gus Romy turut hadir dalam acara reuni perak Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 1993 yang digelar di Kampus ITB, Sabtu (28/7). Tak hanya hadir, Gus Romy yang tampil necis pada siang itu menyumbangkan suaranya di atas panggung.

Menggunakan t-shirt biru dibalut kemeja denim berwarna senada, Ketua Partai Persatuan Pembangunan ini melantunkan empat tembang yakni Kala Cinta Menggoda, I Believe I Can Fly, Can’t Take My Eye Off You, dan Jangan Menyerah. Tak lupa, kacamata hitampun digunakannya sebagai pelengkap penampilan di tengah teriknya Kota Kembang.

Belakangan, Gus Romy yang tengah mencalonkan diri sebagai calon wakil presiden Joko Widodo pada pemilihan umum Presiden dan Wakil Presiden RI tahun 2019 itu memang kerap tampil wara-wiri di berbagai acara. Ia pun seringkali unjuk gigi atas hobinya bernyanyi itu.

Kata pria kelahiran Sleman, 10 September 1974 itu, bernyanyi memang sudah menjadi hobinya sejak duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama. Mengawali karier sebagai basis bersama band semasa sekolah, Gus Romy kini justru lebih banyak mengisi posisi vokal.

“Sebenarnya saya bassis, tapi karena posisi vokalis ini kosong jadi saya yang isi. Memang hobi nyanyi juga sejak lama, belajar otodidak saja. Ternyata banyak yang tertarik mengangkat sisi lain kehidupan saya, ya hobi bernyanyi ini. Makanya pada beberapa kesempatan saya diminta untuk bernyanyi,” terang Gus Romy.

Bermain musik dulu kala duduk dibangku sekolah dan sekarang, kata dia, sekarang ia lebih banyak melantunkan tembang bergenre pop. Padahal, dulu ia begitu tertarik pada musik dengan gere instrumen fussion. Namun, diakuinya jika musik dengan genre tersebut kurang diminati hingga akhirnya ia beralih ke genre pop.

Kredit

Bagikan