Bantah politik uang, PDIP Bandung: Itu uang sebagai pengganti konsumsi
Bandung.merdeka.com - DPC PDIP Kota Bandung memberikan klarifikasi terkait dugaan politik uang yang dilaporkan tim advokasi pasangan Nurul Arifin-Chairul Yaqin Hidayat (Ruli).
Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPC PDIP Kota Bandung Paul Harol mengatakan, amplop yang disebut bermuatan politik uang bukanlah dari paslon yang bertarung di Pilkada Serentak. Menurutnya pemberian amplop itu diberikan saat kegiatan reses anggota dewan.
"Itu kegiatan reses Anggota DPRD Kota Bandung F-PDIP Folmer Silalahi di daerah pemilihannya. Jadi itu reses bukan kampanye," ujar Paul kepada wartawan, Senin (11/6).
Paul tidak menampik adanya uang itu. Menurut dia, uang itu diberikan sebagai pengganti konsumsi karena reses digelar pada bulan Ramadan
"Uang itu diberikan bersama kartu ucapan Ibadah Puasa dan Hari Raya Idul Fitri sebagai pengganti konsumsi, karena reses dilakukan pada saat bulan Ramadan. Ini kan kita adat ketimuran di bulan puasa tidak ada konsumsi, maka itu gantinya (uang)," kata dia.
Paul pun menyangkal jika pemberian amplop itu untuk mengarahkan masyarakat mencoblos paslon di Pilkada serentak.
Namun saat disinggung terkait adanya contoh surat suara bergambar paslon yang diusung PDIP di dalam amplop yang diberikan ke warga, Paul enggan berspekulasi lebih jauh.
"Itu mungkin ada yang memasukan, di luar kekuasaan kita. Karena kan yang mengurus amplop itu banyak, tetapi yang pasti uang itu sebagai pengganti konsumsi tidak ada hubungannya dengan kampanye (Pilkada Serentak)," katanya.