Bandung.merdeka.com - Pasangan Yossi Irianto-Aries Supriatna berkomitmen untuk menyelenggarakan pendidikan gratis bagi seluruh warga Kota Bandung mulai tingkat SD hingga SMP. Pasangan nomor urut dua ini menjanjikan tidak ada lagi pungutan-pungutan yang memberatkan orang tua siswa.

Bila diberi amanah untuk memimpin Bandung, Aries menjamin tidak akan ada pungutan apa pun seperti pembelian buku pelajaran, LKS, seragam dan lainnya yang justru sering membebani para orang tua siswa.

"Gratis di sini, benar-benar gratis tanpa ada pungutan apa pun. Jadi anak tinggal berangkat ke sekolah dan belajar sungguh-sungguh karena seluruh kebutuhannya sudah dipenuhi pemerintah," ujar Aries saat berdialog dengan warga Rancasari, Kota Bandung, Jumat (4/5).

Menurut Aries, sebenarnya warga Bandung digratiskan biaya sekolah mulai dari SD hingga tingkat SMA. Hanya saja menurut Undang-undang (UU) yang ditanggung Pemkot Bandung, hanya dari SD hingga SMP. Sedangkan untuk tingkat SMA dibiayai oleh Pemprov Jabar.

Aries mengaku prihatin masih banyak anak-anak di Kota Bandung yang tidak mampu melanjutkan sekolah ke tingkat SMP dan SMA/SMK. Padahal, kata Aries, Kota Bandung sama sekali tidak kekurangan sekolah SMP maupun SMA.

"Namun ironisnya di Kota Bandung ini masih banyak anak usia sekolah yang tidak mampu melanjutkan sekolah ke SMP dan SMA. Padahal sekolah kita banyak dan sangat mencukupi. Ke depan seluruh anak di Bandung harus menikmati sekolah gratis dan berkualitas," katanya.

Selain menjamin sekolah gratis bagi seluruh warga Bandung, pasangan yang mengusung tagline 'Hebring' ini juga berjanji akan mempermudah alur pendaftaran siswa di seluruh sekolah yang ada di Kota Bandung. Tak hanya itu, Aries juga berjanji akan meningkatkan kualitas dan sarana serta prasarana setiap sekolah, baik sekolah negeri maupun swasta.

Dia mengaku akan mendorong Pemkot Bandung untuk mengalokasikan dana APBD untuk membangun dan meningkatkan kualitas sekolah-sekolah di Bandung, baik dari segi fisik maupun kualitas dan sistem pengajarannya. Aries berharap kualitas antara sekolah negeri dan swasta tidak terlalu jauh.

"Pemerintah Kota Bandung harus mendorong agar siswa dari kalangan menengah ke atas agar mau bersekolah di sekolah-sekolah swasta. Sedangkan, sekolah-sekolah negeri yang memang memperoleh subsidi dan bantuan dari pemerintah diprioritaskan bagi anak-anak dari kalangan tidak mampu.Tetapi tentu sekolah-sekolah swasta ini harus benar-benar dibantu oleh pemerintah agar ke depan seluruh sekolah swasta memiliki kualitas yang baik juga biayanya terjangkau," katanya.