Pasangan Nurul-Ruli gagas interaksi lewat layanan digital
Bandung.merdeka.com - Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung nomor urut satu Nurul Arifin – Chairul Yaqin Hidayat (Ruli) akan memanfaatkan interaksi lewat layanan digital agar warga bisa ikut terlibat dalam proses pembangunan Kota Bandung. Dengan banyaknya jenis layanan media sosial dan tayangan langsung via aplikasi chat yang umum, warga bisa ikut mengawasi dan sumbang pendapat, meskipun tidak ada di tempat.
"Ketika kami menggelar rapat atau merancang pembangunan, warga kan tidak bisa hadir seluruhnya. Apalagi masyarakat punya kesibukan masing-masing di lokasi berbeda. Tetapi kami dan warga masih bisa dekat dan ikutan dengan layanan Live Facebook, Live Periscope, Live Instagram," ujar Nurul dalam siaran persnya, Rabu (4/4).
Untuk menciptakan pemerintahan yang transparan, kata Nurul, pihaknya ingin keterbukaan anggaran kepada warga dengan mengembangkan sistem i-Planning dan Budgeting, Open Budget dan Open Contract, dan pengembangan sistem keterbukaan Tata Ruang dan Lingkungan. Ada pula progam Citizen Care, yakni penilaian kinerja oleh warga dan penanganan pengaduan.
"Kami banyak memanfaatkan konsep interaktif untuk membuka kesempatan bagi seluruh warga agar bisa ikut membangun kota, sejak masa rancangan, supaya betul-betul mewakili kebutuhan warga Kota Bandung," kata dia.
Nurul mengungkapkan, mekanisme partisipasi warga dalam pembangunan kota diatur untuk mendorong terbentuknya fasilitator dan mediator perkumpulan warga untuk berperan aktif memelihara kehidupan kota yang nyaman, bersahabat, serta kreatif.
"Targetnya agar kami bisa meningkatkan kepedulian dan kepekaan masyarakat terhadap lingkungan, sosial maupun fisik. Kami yakin peran serta aktif masyarakat dalam setiap tahapan proses pembangunan mampu mewujudkan rasa kepedulian dan kepekaan masyarakat terhadap lingkungan sosial maupun fisik untuk pembangunan kota yang mereka harapkan," ungkapnya.
Sementara itu, Ruli menambahkan, jika mereka terpilih memimpin Bandung, ke depan layanan mudah dari ragam aplikasi digital ini akan diterapkan dalam proses penentuan kebijakan kepala daerah di Kota Bandung. Masyarakat Kota Bandung yang tidak bisa ikut rembuk dalam forum perencanaan dan pembangunan Kota Bandung bisa terlibat, meskipun tidak ada di tempat.
"Prinsipnya, keterbukaan harus dibarengi dengan kemudahan akses warga. Dengan begitu, warga bisa mengikuti setiap proses perencanaan pembangunan kota. Jika rapat yang dilakukan memanfaatkan siaran dan interaksi langsung di aplikasi Instagram, Facebook, Twitter, Line, atau aplikasi percakapan lainnya terlewat, warga masih bisa mengomentari melalui hasil rekaman yang diunggah di kanal video semacam Youtube," katanya.