Nurul janji akan tingkatkan kesehatan anak dan ibu hamil di Bandung

user
Endang Saputra 16 Maret 2018, 18:14 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Calon Wali Kota Bandung nomor urut 1, Nurul Arifin, mengatakan bahwa peningkatan kesehatan anak dan ibu hamil akan menjadi salah satu fokus program. Sebagai satu-satunya calon perempuan, Nurul menyebut jika dirinya akan banyak memberikan banyak keberpihakan kepada persoalan ibu dan anak di Kota Bandung.

Menurut Nurul, program peningkatan kesehatan anak dan ibu hamil harus terintegrasi. Dari mulai pemberian asupan untuk ibu hamil hingga kecukupan gizi untuk anak.

"Saya sebagai ibu bahwa program ke depan berbicara tentang seorang ibu, seorang perempuan, berbicara secara holistik tentang kehidupan begitu. Jadi dari anak itu dimulai dari dalam janin sampai kita meninggal, semua itu harus dimanusiakan. Ketika di dalam janin dalam kehamilan tentu saja seorang ibu harus diberikan gizi yang baik untuk anak-anaknya," ujar Nurul saat berkampanye di Kelurahan Karangpamulang, Kecamatan Mandalajati, Jumat (16/3).

Selain itu kata Nurul, bersama pasangannya Chairul Yaqin Hidayat (Ruli), pihaknya juga akan memberikan advokasi untuk ibu-ibu yang sedang hamil supaya bisa memelihara kehamilannya. Disamping itu juga mengingatkan bahwa kehamilan itu membutuhkan kematangan psikologi kemudian biologis, situasi sosial.

"Terlebih dari seorang ibu yang hamil kalau bisa usianya itu yang sudah waktunya untuk bisa bereproduksi, jangan sampai kehamilan tidak diinginkan. Karena bisa saja terjadi upaya upaya untuk menggugurkan janin tersebut ini kan tidak baik. Jadi semua kehamilan yang terjadi itu haruslah kehamilan yang dikehendaki dan diharapkan. Jangan sampai kehamilannya karena kecelakaan ataupun pernikahan dini. Ini yang harus diadvokasi dan edukasinya kepada orang tuanya," kata dia.

Lebih lanjut Nurul mengatakan, adapun dalam fase pasca melahirkan, anak-anak juga harus diberikan susu untuk mencukupi kebutuhan gizinya. Oleh karena itu asupan gizi yang dikonsumsi oleh ibunya pun harus bagus supaya susu yang diberikan kepada anaknya juga menjadi sumber gizi yang baik.

"Dari situ kemudian ada pendidikan. Saya selalu bilang bahwa pendidikan itu selalu dimulai dari ibunya kemudian setelah itu pendidikan yang di luar lingkungan rumah yah, masuk ke PAUD dan sebagainya. Saya kira ini yang harus dilakukan secara holistik tadi, tidak jalan parsial tetapi harus terintegrasi. Grand designnya itu harus direncanakan oleh pemerintah," katanya.

Kredit

Bagikan