Pengelolaan lingkungan Kota Bandung diapresiasi Menteri LHK

user
Farah Fuadona 22 Januari 2018, 19:23 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar, mengapresiasi perubahan-perubahan besar yang terjadi di Kota Bandung dalam 4 tahun terakhir ini, terutama di bidang lingkungan hidup. Salah satu indikatornya, Kota Bandung meraih piala Adipura selama 3 tahun berturut-turut setelah 17 tahun absen dari penghargaan itu.

"Oleh karena itu kami memilih Kota Bandung sebagai milestone untuk kita mulai mengedukasi sebagai gerakan nasional di seluruh Indonesia. Dari Bandung untuk Indonesia," kata Siti di sela-sela acara Gembira Bersama Kelola Sampah Menuju Hidup Bersih dan Sehat di Balai Kota Bandung, Minggu (21/1).

Acara tersebut merupakan kolaborasi Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

Pendidikan pengelolaan sampah ini, menurut Siti, sangat penting diberikan kepada generasi muda. Mereka memegang peranan yang signifikan dalam upaya memerangi sampah.

"Anak-anak kita ini hanya 5,6 persen yang memilah sampah. 19,4 persennya kadang memilah kadang nggak. Bahkan 75 persen nggak pernah memilah sampah, main buang-buang saja," katanya.

Ia juga mengungkapkan data, bahwa 64 persen sampah masih berakhir di pembuangan akhir. Hanya 0,6 persen yang didaur ulang dan 1,1 persen yang dibuat menjadi kompos. Sejalan dengan Peraturan Presiden Nomor 97 tahun 2017 pemerintah pusat menargetkan ada pengurangan timbunan sampah sebesar 30% atau 20,9 juta ton serta penanganan sampah sebesar 70 persen atau 49,9 juta ton dari total timbunan sampah saat ini, yakni 64 juta ton, pada tahun 2025.

Dipilihnya Kota Bandung sebagai tempat pencanangan gerakan bebas sampah 2020, disambut baik oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Ia pun menghaturkan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada Kota Bandung.

"Saya berterima kasih kepada Ibu Menteri LHK, Ibu Siti Nurbaya, yang menjadikan Kota Bandung sebagai tempat pencanangan gerakan bebas sampah 2020 melalui edukasi kepada anak-anak," kata Ridwan Kamil.

Pria yang akrab disapa Emil ini menjelaskan, kepada Menteri KLH tentang beberapa konsep dan inovasi yang dilakukannya di Kota Bandung. Mulai dari Gerakan Pungut Sampah setiap Senin, Rabu, dan Jumat, hingga program zero waste.

"Ada beberapa RW yang sudah bebas sampah, habis di tempat tanpa ke TPA tanpa diangkut. Ada program inovasi-inovasi sampah skala rumah tangga," katanya.

Setidaknya ada 20 inovasi regulasi tentang lingkungan yang ia jelaskan, termasuk upaya-upaya dalam program Citarum Harum.

"Program kebersihan sungai dalam rangka Citarum Harum itu ada sekitar 2000-an petugas setiap hari, 12 eskavator di kewilayahan, dan lain lain. Hal ini menunjukkan komitmen kebersihan di Kota Bandung sangat tinggi sekali," katanya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3) Rosa Vivien Ratnawati mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Peduli Sampah Nasional yang jatuh pada tanggal 21 Februari 2018. Acara ini merupakan yang ketujuh kalinya dilaksanakan oleh KLHK RI.

Tujuan dari acara ini adalah untuk memberikan edukasi dan membangun kesadaran kepada generasi muda tentang pentingnya pengelolaan sampah, mulai dari hulu hingga ke hilir. Tak hanya memberi tahu cara mengolah sampah tetapi juga mendidik agar masyarakat mengurangi produksi sampah.

Sebanyak 1500 anak sekolah datang dari 10 sekokah Adiwiyata nasional, 73 gugus sekolah dasar, 58 gugus Sekolah Menengah Pertama, serta para pelajar yang tergabung dalam Pelajar Peduli Linkungan Kota Bandung, Pramuka, Paskibra dan komunitas pecinta lingkungan.

Kredit

Bagikan