Menko Luhut minta pelanggar limbah ke Sungai Citarum ditindak

Menko Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan
Bandung.merdeka.com - Menko Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan menyatakan keprihatinannya atas kondisi Sungai Citarum yang masuk dalam kategori terkotor di dunia. Sehingga dia meminta pada aparat tidak sungkan menindak tegas pelanggar ke Sungai terbesar di Jawa Barat tersebut.
"Yang melanggar libas saja enggak usah takut. Saya titip betul ke Kapolda, Pangdam dan Pak Gubernur karena ini untuk selamatkan generasi mendatang," kata Luhut ‎saat menjadi Pembicara Utama pada Lokarya tentang Program Penataan Sungai Citarum bersama Menko Maritim di Hotel Aryaduta Jl. Sumatera No. 51 Bandung, Rabu (22/11). Jika ada perusahaan yang membandel, ia mengancam akan memperkarakannya. "Itu sudah masuk pidana," terangnya.
Ia menjelaskan, jika kontaminasi sungai terjadi, lambat laun akan merusak generasi yang akan datang. Air sungai yang mengairi padi akan ikut terkontaminasi, limbah plastik dimakan ikan membuat kualitasnya tidak baik.
"Jika ikan itu dimakan ibu hamil, maka membawa generasi yang tidak sehat. Apalagi, sungai citarum hampir 90 persen mengairi masyarakat Jabar," terangnya.
Masalah persampahan dan limbah menurutnya harus disikapi semua pihak. Seluruh pemangku kebijakan dan penwgak hukum harus bersinergi.
"Kami dengan gubernur dan kementrian terkait sudah sepakat membahas soal limbah dan mengurangi sampah plastik yang ke laut. Sudah mulai dibicarakan dua bulan lalu. Sekarang sudah terintegrasi," ucapnya.
Dia sudah mengajak Menteri perindustrian untuk menengahi pelaku industri untuk tidak membuang limbah ke sungai.‎ "Limbah harus dimasukan ke cost produksi. Sehingga tidak mebebani dia dan merusak kualitas air," imbuhnya.
Disinggung mengenai alokasi anggaran khusus untuk penanganan limbh dan samapah, Luhut menegaskan bisa melakukan sinkonisasi anggaran yang ada di pemerintah daerah maupun instansi terkait.
"Pembangunan fisik juga ada karena arus sungai harus ditata. Pendanannya bisa lewat csr peruaahaan yang sudah berpuluh tahun mengotori sungai. (Pembiayaan) Ga perlu pinjam ke luar negeri, kita negara besar kok," ucapnya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak