Begini jawaban pihak sekolah soal kaki siswa yang terbakar

user
Farah Fuadona 18 Juli 2017, 12:34 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Pihak sekolah buka suara terkait musibah yang menimpa salah satu anak didiknya, Helmi Zain Ramdhani (11) yang mengalami luka bakar serius di kedua kakinya saat mengikuti acara api unggun Pramuka. Kepala Sekolah Yayasan Al-Aitaam, Awaludin Ritonga menyebut jika pihak sekolah telah bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Menurutnya pihak sekolah telah menanggung biaya pengobatan Helmi meski tidak secara maksimal. "Ya sebenarnya sekolah dan guru-guru kita sudah bertanggung jawab dan berusaha tanggung renteng. Karena memang biaya cukup besar dan sekolah juga yayasan sudah maksimal, tapi hanya bisa membiayai dua pekan saja," ujar Awaludin saat dihubungi wartawan, Senin (17/7).

Selain itu kata dia, pihak sekolah mengirimkan guru dengan metode home schooling baik saat di rumah sakit maupun saat di rumah. Hal itu dilakukan agar anak didknya tersebut tetap dapat belajar meski dalam kondisi sakit. "Bahkan ada yg gantian nginep di rumah sakit,"katanya.

Awaludin pun mengaku, jika pihak sekolah tidak akan lepas tanggung jawab. Hingga saat ini pihaknya pun sedang berusaha menggalang dana untuk mengurangi beban keluarga Helmi.

"Kami menggalang dana dari guru kenalan dan ke mana-mana. Mudah-mudahan tidak terjadi lagi," ucapnya.

Awaludin mengungkapkan jika peristiwa tersebut terjadi saat kegiatan pramuka yang digelar pihak sekolah pada 4 Februari 2017 lalu. Saat itu para murid dan guru sedang mempersiapkan prosesi api unggun. Salah seorang guru menyalakan api unggun dengan menyirampakan bensin dari sebuah botol. Namun api kemudian menyambar tangan guru tersebut dan secara reflek botol yang dipegang sang guru terlempar dan mengenai Helmi.

"Memang saat itu kondisi lagi gerimis, bensin itu tujuannya memancing suapaya kelaur api. Ternyata kena guru reflek melempar ternyata dibelakang ada siswa memang tidak bisa dihindar," pungkasnya.

Kredit

Bagikan