Kirmir di Bandung banyak yang rusak


Bandung.merdeka.com - Kasi Pemeliharaan dan Drainase Pangendalian SDA Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Deni Saputra menyebut kondisi kirmir di Kota Bandung banyak yang rawan ambrol. Hal ini disebabkan usia kirmir yang tergolong tua dan merupakan warisan Belanda.
"Faktornya semua rata-rata karena usia kirmirnya. Usianya ratusan tahun. Banyak yang sudah retak-retak juga," ujar Deni kepasa wartawan saat acara Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung, Selasa (7/2).
Menurut Deni, kondisi ini diperparah dengan berdirinya bangunan yang berdiri di sepanjang bantaran sungai. Berdasarkan catatan Dinas Pekerjaan Umum, hampir 80 persen dari 46 sungai di Kota Bandung telah berdiri bangunan yang didirikan di atas kirmir.
"Rata-rata kirmirnya berada di bawah rumah. Ini kan berbahaya karena rumahnya bisa kebawa ambrol," katanya.
Deni menjelaskan, pada bulan Maret ini saja tercatat ada lima kejadian kirmir ambrol. Lima kejadian tersebut terjadi di bantaran Sungai Cikapundung (Jalan Malabar, Sungai Citiis (Buah Batu), Sungai Cibeureum (Gempol Sari), Sungai Cibeureum (pintu masuk BPKP).
"Ada sejumlah titik yang berpotensi ambrol. Seperti di Malabar terancam bahkan lebih dari 10 keluarga. Apalagi Citepus dan Cilentah," ucapnya.
Mengantisipasi ambrolnya kirmir, pihaknya meminta aparat kewilayahan untuk menyosialisasikan kepada masyarakat untuk tidak tinggal di bantaran sungai. Menurut Deni, pada tahun 2016 saja ada 40 kirmir yang ambrol.
"Jalan satu-satunya harus dievakuasi, harus pindah. Kewilayahan harus sosialisasi dulu kepada masyarakat dan memberikan fasilitas penggantinya. Mereka harus merelakan tanah tanahnya fasos fasum, karena garis sempadan sungai tidak punya sertifikat tanah dan dipastikan itu berdiri di tanah negara," ungkapnya.
Deni menyayangkan anggaran untuk perbaikan kirmir pada tahun ini turun hingga 50 persen. Menurut dia, anggaran untuk tahun ini difokuskan pembangunan danau retensi.
"Anggaran kemarin saja Rp 14 miliar untuk membetulkan. Namun untuk anggaran tahun ini turun 50 persen karena anggarannya akan digunakan untuk pembangunan danau retensi," ujarnya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak