Wapres JK ingin jembatan Antapani Bandung jadi percontohan nasional

user
Muhammad Hasits 24 Januari 2017, 13:37 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) setuju jembatan layang Antapani disisipkan nama pelangi. Mengusung konsep warna-warni, jembatan yang menggunakan teknologi struktur baja bergelombang itu memang cocok dengan tampilannya yang 'kece'.

JK meresmikan langsung jembatan layang pelangi Antapani yang berada di perempatan Antapani - Kiaracondong, Kota Bandung, Selasa (24/1) siang. JK tampak didampingi Menteri  PUPR Basuki Hadimuljono, Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan pejabat dari Kementerian PUPR.

"Saya setuju ya namanya pelangi," kata JK dalam peresmiannya. JK menyetujui, itu usai Ridwan Kamil yang dalam sambutannya meminta langsung pada JK untuk memberi nama jembatan layang sepanjang 440 meter tersebut.

‎"Over pas pelangi Antapani saya usul Pak Wapres. Tapi kalau ada nama lain saya terima juga," ujar Emil, sapaan akrabnya yang ternyata langsung disetujui langsung Wapres JK.

Emil, atas nama warga Bandung menghaturkan terima kasih pada pemerintah pusat, khususnya Pusjatan Balitbang Kementerian PUPR yang sudah memberikan sebuah infrastruktur baru bagi warganya. Apalagi pembangunan jembatan layang Antapani dikerjakan dengan teknologi baru.

"Kami warga Kota Bandung haturkan terima kasih yang menghasilkan sebuah karya istimewa. Ada warga yang bertanya kenapa flyover harus diresmikan Wapres? Karena inovasi di dalamnya mengubah wajah infrastruktur Indonesia. Itu tentu kita banggakan," ujarnya. Diketahui, pengerjaan jembatan layang Antapani yang menggunakan teknologi Corrugated Mortarbusa Pusjatan (CMP) merupakan bisa memangkas masa konstruksi yang lebih cepat hingga 50 persen.

Dia melanjutkan, jika dibandingkan untuk konstruksi beton umumnya memakan waktu 12 bulan, sementara CMP hanya memerlukan 6 bulan. "Lalu pekerjaan flyover konvensional itu satu tahun. Ini cuma enam bulan. Inilah jadi kebanggaan. Inovasi yang muncul ke permukaan tata kota ini dengan infrastruktur," jelasnya.

Dalam pembangunannya, Pemkot Bandung juga mengaku memanusiawikan seniman dengan membuat mozaik keramik abstrak. ‎"Kami manusiawikan menjadi sebuah karya seni, John Martono. Beliau adalah seniman abstrak. Karyanya diseluruh dunia. Saya beri kesempatan berkarya. Kami bahagia atas komitmen Pak Menteri (Basuki). Kami atas nama rakyat Bandung bangga menjadi laboratorium inovasi," imbuh Emil.

Sementara JK ingin teknologi pengerjaan jembatan layang pelangi Antapani dijadikan percontohan nasional dalam proyek serupa. Itu sebabnya, pengerjaan jembatan layang yang hanya menelan biaya Rp 30 miliar dinilai efisien dan waktu yang lebih ringkas sampai 50 persen dibandingkan dengan cara konvensional.

‎"Agar dapat digunakan dimanapun, kalau dibikin seperti ini enam bulan bisa selesai. Kita dengan anggaran terbatas ingin hasilnya lebih banyak," kata JK.

Dia mengaku ingin mendorong proyek pembangunan dengan alokasi biaya yang rendah namun berkualitas, karena itu ditekankan agar menjadi acuan dalam penghematan anggaran di masing masing daerah. Dengan syarat, referensi tersebut dijalankan dengan konsisten dan profesional.

"Karena jika konsistesi tidak bagus, kita tidak bisa. Jika ini berhasil, makan akan menjadi suatu teknologi baru dan bisa dibayangkan berapa penghematan," katanya.

"Misalkan di Makasar ada jembatan layang yang sudah dua tahun ini belum selesai-selesai. Kalau pakai inikan enam bulan sudah selesai," terangnya.

Kredit

Bagikan