Antisipasi banjir, Pemkot Bandung bangun danau retensi

user
Endang Saputra 21 Agustus 2018, 13:34 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Pemkot Bandung melalui Dinas Pekerjaan Umum (DPU) akan memulai pembangunan danau retensi di wilayah Sirnaraga. Danau retensi dengan luas 6.000 meter persegi ini akan menjadi parkir air aliran sungai Citepus dari wilayah utara dengan daya tampung 19.474 meter kubik.

"Sistemnya pintu air, kalau air kelihatannya sudah mulai tinggi debitnya kita buka supaya dia masuk. Kalau kolam retensi sudah mulai penuh kita tutup lagi. Jadi itu menampung air dari atas dari Pasteur. Jadi di Pasteur juga kan ada basement air nanti ditampung lagi di kolam retensi Sirnaraga nanti ke bawa ada lagi basement air Pagarsih. Diharapkan kita bisa mengendalikan air sehingga tidak merugikan masyatakat," ujar Kepala DPU Arief Prasetya kepada wartawan saat ditemui di kawasan Cihampelas, Selasa (21/8).

Arief mengatakan, danau retensi ini dibangun di atas lahan milik Pemkot Bandung. Pembangunan danau retensi alam memakan waktu selama lima bulan.

Dengan hadirnya danau retensi ini lanjut Arief, diharapkan dapat mengurangi volume air saat hujan deras terjadi yang berimbas pada melimpasnya air. Sehingga dapat meminimalisir banjir yang terjadi saat masuk musim hujan.

"Diharapkan dapat meminimalisir banjir di daerah Pagarsih, sekitar Djunjunan dan Sirnaraga. Untuk debit air sudah kita hitung cuma itu masih tahap pertama. Volume air yang kita perhitungkan kira kira saat ini baru 40-50 persen menguranginya," kata dia.

Berbeda dengan danau retensi yang telah dibangun, Arief menyebut bahwa danau retensi ini didesain multifungsi. Selain berfungsi untuk menampung air, danau retensi ini juga dapat digunakan untuk kegiatan olahraga saat airnya sedang surut.

"Pada saat air itu kita keluarkan sampai dengan habis itu bisa digunakan olahraga. Kita bikin tempat futsal, voli dan lain lain. Olahraga yang secara umum. Apabila ada airnya sedikit bisa digunakan juga kolam pemancingan. Jari multifungsi tidak hanya sebagai kolam retensi untuk penampung air tapi juga untuk beberapa fungsi bagi masyarakat," ucap Arief.

Arief mengungkapkan, pihaknya menganggarkan dana sebesar Rp 5,45 miliar untuk pembangunan danau retensi tahap satu. Rencananya pembangunan danau retensi ink akan dilakukam dua tahap.

"Jadi ada tahap kedua nanti yang ke atasnya lagi. Nanti yang lebih luas. Karena kita masih menghitung ada ru?ah rumah warga yang menggunakan lahan. Ini yang masih kita negokan, bagaimana pemecahannya, bagaimana solusinya untuk warga masih bisa menggunaka disitu tapi kolam retensi bisa tetap terbangun," ungkapnya.

"Musim hujan tahun depan insyaallah bisa (teratasi). Enggak bisa kita secara tuntas menyelesaikan banjir kita bandung tapi kita bagaimana meminimalisir agar tidak merugikan warga," ungkapnya.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menambahkan, pihaknya menggenjot proyek infrastruktur di jelang akhir masa jabatan memimpin Bandung. Dia berharap proyek infrastruktur yang sedang dibangun dapat memjadi solusi untuk persoalan banjir yang selama ini masih terjadi.

"Mudah mudahan Citepus sebagian airnya kalau airnya meluap bisa kita parkir untuk mengurangi yang namanya banjir secara keseluruhan. Nah dua ini dari sekian banyak di akhir masa jabatan Saya. Mudah mudahan di akhir desember bisa selesai sehingga membantu kelancaran pembangunan kota Bandung," katanya.

Kredit

Bagikan