Ridwan Kamil sebut kasus KBB bikin malu Kota Bandung di mata dunia

Ridwan Kamil bersama gajah di Kebun Binatang Bandung yang sekarat
Bandung.merdeka.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan bahwa Pemkot Bandung tidak memiliki kapasitas untuk turut campur dalam pengelolaan Kebun Binatang Bandung. Pria yang akrab disapa Emil ini menyebut kewenangan tersebut berada di tangan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
"Bonbin (kebun binatang) ini milik pribadi swasta. Kita tidak punya kapasitas untuk menertibkan secara hukum pengelolaannya," ujar Emil kepada wartawan di Pendopo Kota Bandung, Rabu (18/1).
Emil mengaku, pihaknya telah menyampaikan surat keberatan terkait buruknya pengelolaan Kebun Binatang Bandung kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Untuk itu pihaknya menolak jika disebut tidak memiliki kepedulian terkait nasib satwa-satwa di Kebun Binatang Bandung.
"Surat keberatan, laporan keprihatinan kan sudah disampaikan oleh surat wali kota kepada Menteri Lingkungan tahun 2016. Karena kewenangannya ada di BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) di tingkat provinsi sebagai kepanjangan Kementerian Lingkungan," katanya.
Saat disinggung terkait langkah Pemkot Bandung untuk mengambil alih pengelolaan Kebun Binatang Bandung, Emil tak menampik hal tersebut. Namun untuk mengambil alih secara aturan tidak sesederhana itu.
"Dia izinnya kementerian, jadi kita tidak bisa mengambil alih sesederhana itu. Jadi sekarang arahkan energinya ke pengelola. Saya hanya bisa menegur. Akan kita kirimi surat yang isinya bahwa 'Anda mengelola dengan buruk'. Ini datang berita lagi setelah gajah sekarang beruang. Enggak bisa diabaikan begitu saja, mohon pertanggung jawabannya," katanya.
Emil mengaku kecewa dengan adanya kabar negatif soal pengelolaan Kebun Binatang Bandung. Buruknya pengelolaan kebun binatang Bandung ini bahkan mendapat kecaman dari dunia internasional setelah diberitakan di media asing.
Kembali mencuatnya persoalan pengelolaan Kebun Binatang Bandung ini telah membuat buruk nama Bandung di mata internasional.
"Posisi hari ini Saya prihatin, kecewa terhadap cara mengelola, karena kebun binatang ini selalu membawa buruk pada Kota Bandung di dunia internasional. Mereka harus paham itu," ujar Emil.
Emil melihat pengelolaan Kebun Binatang Bandung saat ini dinilainya memang tidak memadai. Sementara di sisi lain pihaknya tidak memiliki kapasitas untuk turut campur karena kewenangannya berada di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
"Sekarang media sampaikan ke pengelolanya, bahwa cara Anda mengelola kebun binatang buruk sekali, mendapat kecaman dunia," katanya.
Padahal pihaknya telah menawarkan bantuan kepada pihak pengelola Kebun Binatang Bandung, mulai dari investor dan menyiapkan lokasi yang lebih strategis. Namun tawaran itu mendapat respons yang kurang memuaskan dari pihak pengelola.
"Saya mah mau nyariin investornya buat pengelolaannya supaya lebih baik, siapkan lokasi bikin lebih hewani. Tapi kan responsnya begitu," ucapnya.
Emil mengatakan adapun untuk langkah selanjutnya, dirinya berharap pihak dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dapat turun tangan untuk membantu menyelesaikan masalah tersebut.
"Langkah formal dari Pemkot sudah, masa harus berulang kali. Sekarang presurenya ke kementrian karena mereka yang bisa menutup," ujar dia.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak