Pria ini tipu puluhan orang jadi PNS, satu orang dipungut Rp 50 juta
Bandung.merdeka.com - Seorang pegawai negeri sipil (PNS) di Kabupaten Bandung Barat ditangkap kepolisian karena ‎diduga terlibat dalam modus penipuan perekrutan calon pegawai negeri sipil (CPNS). Pria berinisial LS itu merekrut sekitar 50 orang yang ingin menjadi PNS.
Penangkapan terhadap LS dilakukan hasil dari tindak lanjut laporan korban, Nana Suryana (48), pada Kamis 12 Januari dengan nomor LP.B/52/I/2017/JBR/RES CMI. ‎Diketahui perekrutan CPNS palsu ini terungkap ketika puluhan korban mendatangi Gedung Sate, Kota Bandung, lantaran ada undangan untuk mengikuti pelatihan oleh Gubernur Jabar Ahmad Heryawan. Padahal pelatihan itu nihil.
"Kami sudah melakukan penangkapan dan pemeriksaan kepada tersangka," kata Kapolres Cimahi AKBP Ade Ary pada wartawan, ‎Jumat (13/1).
Modus operandi yang dilakukan LS ini yakni menjanjikan para CPNS untuk ‎menjadi PNS. LS menarik uang dari Rp 50 juta sampai Rp 60 juta. Para korban menurutnya berasal dari Cimahi, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Tasikmalaya.
Seperti yang dilakukan saat LS memetik uang pada pelapor yakni uang sebesar Rp 55 juta. Uang itu untuk pengangkatan anak Nana sebagai PNS sesuai yang dijanjikan. "Tersangka meminta uang sebesar Rp 55 juta untuk menjadikan anak korban sebagai PNS dalam waktu tiga bulan," ujarnya.
Setelah sejumlah uang disetorkan, tersangka ini memberikan berkas SK palsu yang mana itu ditandatangani Gubernur dan Sekda Jabar. SK abal-abal itu menjanjikan para CPNS menjadi PNS.
Penuturan tersangka pada polisi, kata dia, LS ini hanya bertugas sebagai perekrut CPNS. Setelah uang diterima, LS kemudian menyetorkan lagi pada seseorang berinisial BO. "Tersangka kemudian menyetorkan pada BO selalu penggagas ide rekrutmen sebesar Rp 40 juta," imbuh Ade.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatanya LS sudah diamankan kepolisian dan dijerat pasal 378 dan 372 KUHPidana. ‎Penyelidikan kepolisian tidak berhenti sampai di sini. Sebab pihaknya sudah mengantongi nama-nama yang diduga menjadi sindikat perekrutan CPNS ini.