Mainan anak berpotensi menjadi alat investasi

user
Farah Fuadona 05 Agustus 2016, 13:41 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Umumnya orang berinvestasi dengan menggunakan emas atau uang. Tetapi bagi kolektor, mainan anak pun bisa menjadi media investasi. Jadi jangan anggap remeh mainan anak.

Hobi mengumpulkan mainan anak ini dijalani Yudhi Purwa (44), warga Padasuka, Kota Bandung. Karyawan perusahaan pertambangan ini sejak SMP tahun 1985 mulai hobi mengoleksi barang terkait fiksi ilmiah, mulai mainan, buku, dan segala pernik terkait fiksi ilmiah tersebut.
   
Berbeda dengan anak umumnya yang melupakan mainannya begitu saja ketika menginjak usia dewasa, Yudhi menyimpan mainannya secara apik. “Saya dididik orang tua supaya apik merawat mainan,” tutur Yudi saat berbincang dengan Merdeka Bandung.

Kini ia membuka toko mainan dan rajin mengikuti pameran-pameran mainan. Beberapa mainan koleksinya di masa kecil turut dijual dengan harga melambung.

Misalnya pesawat luar angkasa pada film Star Wars yang dibelinya seharga Rp50 ribu pada masa remajanya, kini dibanderol 10 kali lipat menjadi Rp 500 ribu.

Itu pun jika pesewat tersebut benar-benar akan dijual. Tetapi bisa saja ia tahan harga yang akhirnya bisa menaikan nilai pesawat menjadi lebih tinggi lagi antara Rp 800 ribu sampai Rp 1 juta.

“Tadinya saya cuman koleksi. Lama-lama koleksinya nambah, ada beberapa koleksi yang saya membelinya lebih dari satu. Kemudian sekarang jadi investasi,” tuturnya.

Contoh lain, ia menjual mainan Robocop berbagai ukuran. Robocop juga dibelinya ketika masa kecil. Kini Robocop berukuran paling besar, sekiar 30 centimeter, dibanderolnya Rp 1 juta.

Mainan seperti Robocop, kata Yudhi, masuk dalam kategori action figure. Ia mengoleksi tokoh-tokoh atau action figureyang ada pada fiksi ilmiah seperti film Star Wars, Robocop, dan lainnya. Harga action figure berkisar antara Rp 20 ribu sampai Rp 25 juta.

“Sekarang saya hobinya menjual dan koleksi. Kalau saya punya dobel, yang satu saya jual agar orang lain yang juga hobi mainan bisa menikmatinya,” terang ayah empat anak ini.

Di sela kerjanya di Jakarta, Yudi membuka toko Antihero: Figures & Collectibles di Balubur Town Square (Baltos) Bandung. Bagi yang ingin memulai investasi di bidang mainan, ia menyarankan mulai apiklah dengan mainan yang dibelinya.

Orang tua yang membelikan mainan untuk anak harus pandai mendidik anak-anaknya agar memperlakukan mainannya secara apik. Dengan begitu iapa tahu kelak mainan tersebut akan memiliki nilai investasi yang tinggi.  

Potensi mainan sebagai investasi cukup menjanjikan, terutama di Bandung di mana masyarakatnya banyak yang menggemari berbagai macam hobi.   

“Antusiasme orang Bandung pada hobi bagus. Banyak yang fanatik dengan hobinya,” ujarnya.


Kredit

Bagikan