Tinju di Bandung digemari anak jalanan hingga dosen
Bandung.merdeka.com - Seni bela diri tinju menjadi gaya hidup bagi sebagian masyarakat Bandung. Olahraga di atas ring ini mampu menarik perhatian banyak kalangan, mulai dari anak jalanan hingga dosen dan dokter.
“Trend tinju untuk lifestyle lumayan. Sekarang bela diri di Bandung jadi gaya hidup, respon masyarakatnya bagus,” kata Manajer Rumah Cemara Boxing Camp, Jimmy, kepada Merdeka Bandung.
Menurutnya, saat ini di Bandung sedikitnya ada 10 klub tinju. Belum lagi klub bela diri lainnya seperti pencak silat, karate, muay thai, dan lain-lain.
Meski di antara seni bela diri tersebut, peminat tinju masih minoritas. Berbeda dengan seni bela diri lain yang lebih dulu memasyarakat.
“Tetapi sekarang trendnya tinju bagus,” kata Jimmy yang juga Koordinator Sport for Development Rumah Cemara. Rumah Cemara adalah komunitas pendampingan dan pemberdayaan HIV/Aids.
Saat ini, jumlah peserta tinju di Rumah Cemara Boxing Camp mencapai 180 orang. “Peminatnya Alhamdulillah banyak. Data di kita ada 180 orang, meski yang konsisten aktif sekitar 30-an,” katanya.
Jumlah tersebut terbagi ke dalam dua bagian, yakni untuk profesional atau atlet dan lifestyle. “Kalau yang dari lifestyle punya potensi bagus, mentalnya bagus, kita tawarkan dia untuk jadi atlet profesional,” jelasnya.
Waktu latihan untuk kelas profesional yaitu Selasa dan Kamis mulai pukul 19.00 WIB. Sedangkan untuk kelas lifestyle mulai Rabu dan Jumat pukul 19.00 WIB.
Kelas profesonal sendiri terbagi-bagi dalam kelas yang ada di tinju mulai dari amatir, junior, pemula dan utama. “Pesertanya datang dari berbagai latar belakang, mulai dari anak jalanan sampai dosen, dokter, seniman,” ujar Jimmy.
Bagi yang berminat berlatih tinju di Rumah Cemara Boxing Camp, syaratnya cukup mudah. Calon peserta tinggal datang ke Sekretariat Rumah di Jalan Gegerkalong Girang 52 Kota Bandung. Di sana ada sasana tinju seluas 5x5 meter.
Peserta akan diminta mengisi biodata. Untuk biaya kelas lifestyle Rp 350 ribu. Dengan biaya tersebut peserta mendapat fasilitas latihan tinju dan mendapat pelatihan selama satu bulan. Bulan berikutnya peserta tinggal membayar biaya bulanan Rp 150 ribu.
“Calon peserta akan dipilah terlebih dahulu, dinilai dulu potensinya. Kalau yang dari nol akan mendapatkan pelatihan dasar,” katanya.
Pelatihan akan diberikan profesional maupun pelatih pemula. “Jadi siapa pun yang berminat tinggal datang ke kita. Bagi yang suka berantem daripada berantem di jalan mending di sini, kalau berpotensi bisa jadi atlet kan lumayan,” kata pria yang aktif di Rumah Cemara sejak 2014.