Pekan imunisasi dunia, IDAI gelar seminar di Unpad

user
Farah Fuadona 02 Mei 2016, 10:32 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Dalam rangka memperingati Pekan Imunisasi Dunia yang berlangsung pada tanggal 24-30 april 2016, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menggelar seminar bertajuk "Menutup Senjang Imunisasi: Imunisasi Untuk semua Sepanjang hidup" di Universitas Padjajaran (Unpad).

Diselenggarakannya seminar tersebut guna memberikan pemahaman mengenai pentingnya imunisasi. Perlu diketahui jika imunisasi mampu mencegah dua hingga tiga juta kematian tiap tahunnya.

Imunisasi wajib yang direkomendasi Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah vaksin BCG, polio tetes polio oral, DPT, hepatitis B dan campak. Tak hanya itu, imunisasi yang dianjurkan ini diteliti bisa mencegah berbagai penyakit, antara lain radang paru-paru (pneumonia), radang selaput otak (meningitis), campak Jerman, Hepatitis A, dan kanker mulut rahim.

"Vaksin pneumonia untuk anak ini penting sekali. Imunisasi ini mampu mencegah penyakit pneumonia, jadi akan dimasukkan ke imunisasi wajib bagi anak dan akan masuk ke dalam E-catalog," ujar Ketua Satgas Imunisasi PP IDAI, Prof. Dr. Cissy B. Kartasasmita, Minggu (1/5).

Dalam imbauan WHO setiap negara harus menerapkan strategi yang dianjurkan untuk mencapai cakupan imunisasi universal, juga untuk individu dan keluarga harus memeriksa status vaksinasi guna memastikan semua vaksin yang dibutuhkan.

Dalam rangka meningkatkan cakupan vaksinasi, WHO menyerukan negara-negara untuk menjangkau lebih banyak anak-anak yang terlewat pada program imunisasi rutin. Terutama mereka yang tinggal di negara-negara, kabupaten, atau daerah yang di mana kurang dari 80 persen anak menerima vaksin.

Lebih dari 60 persen dari anak-anak yang tidak divaksin hidup di 10 negara yakni Kongo, Etiopia, India, Indonesia, Irak, Nigeria, Pakistan, Filipina, Uganda, dan Afrika Selatan.

Untuk itu, Indonesia juga terus gencar dalam melakukan vaksinasi agar target 2020 dunia bebas polio bisa ditembus. Ada banyak upaya yang dilakukan untuk itu, salah satunya adalah dengan membuat target perkenalan vaksin baru dan vaksin yang kurang dikenal.

Kredit

Bagikan