50 Guru PAUD berkumpul di Sabuga ikut workshop "Lagu Anak Hebat"


Bandung.merdeka.com - Sebanyak 50 guru PAUD dari Bandung berkumpul di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) untuk mengikuti kegiatan workshop "Lagu Anak Hebat" yang diselenggarakan oleh Jendela Ide dan bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Indonesia Corruption Watch (ICW), Kementerian Pendidikan dan Budaya, MSI dan komunitas lokal, Minggu (17/4).
Pendiri Yayasan Jendela Ide, Marintan Sirait menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk mentransfer nilai integritas secara unik, kreatif di lingkungan belajar mengajar. Workshop ini dilaksanakan di delapan kota besar di Indonesia. Kegiatan ini dilaksanakan untuk guru-guru PAUD, pendamping dan fasilitator anak usia dini di Bandung.
Â
Korupsi telah menjadi penyakit kronis yang melibatkan berbagai pihak, baik yang berasal dari pejabat pemerintah, pelaku bisnis maupun masyarakat. Oleh karenanya, memberantas korupsi harus dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat melalui berbagai cara, strategi dan metode. Musik merupakan salah satu media yang relevan karena dapat diapresiasi oleh segala usia dan kalangan, termasuk oleh anak-anak usia dini.
"Melalui musik diharapkan dapat dibangun budaya, lingkungan dan karakter anak berintegritas sejak usia dini," ujar Marintan kepada Merdeka Bandung saat ditemui dalam acara "Lagu Anak Hebat" di Sabuga.
Â
Dalam sebuah Baseline study Pembangunan Budaya Anti Korupsi Berbasis Keluarga yang dilakukan KPK pada tahun 2012-2013 di Yogyakarta dan Solo, keluarga merupakan tiang utama dalam pemberantasan korupsi. Keluarga yang memiliki nilai integritas yang ditanamkan sejak dini akan membentuk karakter kuat dan budaya bersih. Oleh karenanya, keluarga dinilai dapat mencegah anggota keluarga lainnya melakukan tindakan korupsi secara aktif.
Â
Dalam workshop yang dilaksanakan satu hari ini, guru-guru PAUD didampingi oleh fasilitator Jendela Ide yang berlatar belakang pendidikan musik ataupun guru. Mereka akan mengembangkan nada dan lirik dari Album Lagu Anak Hebat, yang disesuaikan dengan segmen usia, konsep pertumbuhan anak dan jangkauan berisikan tentang nilai integritas, dan praktik-praktik korupsi dalam kehidupan sehari-hari.
Â
"Harapannya guru-guru PAUD dapat menyampaikan nilai integritas dalam proses belajar-mengajar melalui musik yang menyenangkan dan mudah dicerna. Pesan-pesan tersebut lalu dikemas dalam balutan musik dan lagu yang mudah dicerna oleh anak-anak. Pendidikan antikorupsi tak hanya didapat dalam pendidikan formal baku di sekolah, namun juga harus dikemas secara ringan dan mudah diingat," ujar Sely Martini dari ICW.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak