Cara mencegah Pneumonia pada anak

user
Farah Fuadona 13 Februari 2016, 17:36 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Pneumonia masih menjadi penyebab tertinggi kematian pada anak. Penyakit infeksi saluran pernapasan akut bagian bawah atau jaringan paru ini harus diwaspadai terutama di musim hujan.

Meski berbahaya, penyakit mematikan ini bisa dicegah. Dokter ahli peneumonia, Prof. dr Cissy B. Kartasasmita mengatakan banyak langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah pneumonia pada anak.

Pertama-tama, kata dia, orang tua harus meningkatkan daya tahan tubuh pada anak dengan cara memberikan makanan bergizi yang mengandung nutrisi seimbang hingga memberikan vitamin A rutin pada balita.

“Pemberian Asi Eksklusif juga menjadi pencegahan ampuh terhadap pneumonia,” kata Cissy yang juga Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.

Bagi ibu hamil, sambung dia, harus bisa mencegah kelahiran bayi yang berat badannya rendah. Sebab bayi yang berat badannya rendah memiliki resiko kekurangan daya tahan tubuh yang dampaknya bisa memudahkan terjadinya infeksi atau tertular penyakit pneumonia.

Selain itu, faktor kebersihan lingkungan juga harus dijaga. Sebelum memegang anak, orang tua harus memastikan tangannya bersih. “Disarankan selalu mencuci tangan secara teratur dengan sabun,” katanya.

Faktor lingkungan lainnya adalah mengurangi kepadatan hunian. Contohnya, tidak membiarkan akan tidur berdesak-desakan dengan anak atau orang dewasa. Kondisi ini, sambung dia, tidak sehat bagi anak.

“Anak juga harus terhindar dari polusi udara dalam rumah terutama asap rokok, sanitasi lingkurang dan ventilasi yang baik, serta cukup terpapar sinar matahari,” tambahnya.

Pencegahan lainnya adalah dengan memberikan imunisasi lengkap pada anak. Ada empat imunisasi yang berhubungan dengan pencegahan pneumonia, yaitu pertusis (ada di dalam vaksin DTP), campak, Hib (haemophilus onfluenza type b), dan Pneumokokus.

“Untuk DTP dan Hib (dalam vaksin Pentavalen yang baru) dan campak sudah masuk ke dalam Program Imunisasi Nasional yang bisa didapat secara gratis di Posyandu, Puskesmas dan RS pemerintah,” terangnya.

Kredit

Bagikan