Cara mencegah Pneumonia pada anak

Ilustrasi Ibu dan bayinya
Bandung.merdeka.com - Pneumonia masih menjadi penyebab tertinggi kematian pada anak. Penyakit infeksi saluran pernapasan akut bagian bawah atau jaringan paru ini harus diwaspadai terutama di musim hujan.
Meski berbahaya, penyakit mematikan ini bisa dicegah. Dokter ahli peneumonia, Prof. dr Cissy B. Kartasasmita mengatakan banyak langkah yang bisa dilakukan untuk mencegah pneumonia pada anak.
Pertama-tama, kata dia, orang tua harus meningkatkan daya tahan tubuh pada anak dengan cara memberikan makanan bergizi yang mengandung nutrisi seimbang hingga memberikan vitamin A rutin pada balita.
“Pemberian Asi Eksklusif juga menjadi pencegahan ampuh terhadap pneumonia,” kata Cissy yang juga Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran.
Bagi ibu hamil, sambung dia, harus bisa mencegah kelahiran bayi yang berat badannya rendah. Sebab bayi yang berat badannya rendah memiliki resiko kekurangan daya tahan tubuh yang dampaknya bisa memudahkan terjadinya infeksi atau tertular penyakit pneumonia.
Selain itu, faktor kebersihan lingkungan juga harus dijaga. Sebelum memegang anak, orang tua harus memastikan tangannya bersih. “Disarankan selalu mencuci tangan secara teratur dengan sabun,” katanya.
Faktor lingkungan lainnya adalah mengurangi kepadatan hunian. Contohnya, tidak membiarkan akan tidur berdesak-desakan dengan anak atau orang dewasa. Kondisi ini, sambung dia, tidak sehat bagi anak.
“Anak juga harus terhindar dari polusi udara dalam rumah terutama asap rokok, sanitasi lingkurang dan ventilasi yang baik, serta cukup terpapar sinar matahari,” tambahnya.
Pencegahan lainnya adalah dengan memberikan imunisasi lengkap pada anak. Ada empat imunisasi yang berhubungan dengan pencegahan pneumonia, yaitu pertusis (ada di dalam vaksin DTP), campak, Hib (haemophilus onfluenza type b), dan Pneumokokus.
“Untuk DTP dan Hib (dalam vaksin Pentavalen yang baru) dan campak sudah masuk ke dalam Program Imunisasi Nasional yang bisa didapat secara gratis di Posyandu, Puskesmas dan RS pemerintah,” terangnya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak