Di Afrika, seragam korpri dipakai tukang semir

user
Farah Fuadona 05 Februari 2016, 17:08 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Batik begitu populer di negara-negara Afrika. Makin populer lagi saat batik kerap dipakai legenda Afrika Nelson Mandela. Saking populernya, seragam korpri pun dianggap batik.

"Pernah satu kali saya jalan-jalan di Naerobi ketemu tukang semir memakai korpri," tutur Plt Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan (BPPK) Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Salman Al Farisi, saat berbincang dengan Merdeka Bandung baru-baru ini.

Ia mengaku tidak kaget dengan pakaian tukang semir tersebut. "Jadi jangan kira orang Afrika pakai korpri itu mereka anggap anggota korpri. Karena mereka menganggap itu batik," katanya.

Waktu itu, lanjut dia, sebagai PNS dirinya tidak tersinggung. Sebab, tukang semir tersebut juga tidak tahu bahwa itu seragamnya Pegawai Negeri Indonesia.

Batik Korpri di pakai bule
© 2016 merdeka.com/http://citizen6.liputan6.com/



"Mereka tidak tahu bahwa itu seragam pegawai negeri," ujarnya.

Bagi rakyat Afrika, kata dia, khususnya Afrika Selatan tempat Mandela berjuang, batik merupakan pakaian istimewa. Harga batik di sana pun sangat mahal karena harganya melonjak setelah dipakai Mandela.

"Itu tidak murah, lebih mahal karena dipakai Mandela," kata dia.

Dengan kata lain, kata dia, batik salah satu potensi besar yang bisa digarap Indonesia. Para pengusaha batik berpeluang besar memasok batik Afrika. "Batik itu potensial," katanya.

 

Kredit

Bagikan