Siapa sangka buku Anny Arrow jadi koleksi antik?

user
Farah Fuadona 04 Februari 2016, 15:02 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Koleksi buku antik sebaiknya dilakukan secara spesifik, misalnya buku tentang sejarah saja atau tentang hobi. Sebab, koleksi buku bukan hanya bagaimana mendapatkan buku, tetapi harus memerlukan perawatan.

Salah seorang kolektor buku di Bandung, Kang Dede yang kerap disebut Dede ‘Berandalan’ Cimanuk karena rumahnya di Jalan Cimanuk Bandung, gemar mengoleksi buku yang berbau nostalgia.

Salah satu buku koleksinya adalah buku karya-karya Enny Arrow, penulis yang terkenal di era 90-an. Waktu itu siapa yang tidak kenal dengan Enny Arrow? Namanya nge-hists di kalangan anak muda, stensilannya beredar luas, termasuk di Bandung.

“Saya senang buku yang nostalgia. Saya cari Enny Arrow, karena untuk laki-laki itu menarik. Tapi sekarang jadi langka,” kata Dede, dalam sebuah bincang buku tua di Bandung, baru-baru ini.

Pria yang mulai keranjingan koleksi buku tua sejak 2006 itu menunjukan beberapa buku cerita Enny Arrow, misalnya berjudul Asmara Membara. Untuk mencarinya, ia menanyakannya ke pedagang-pedagang buku tua. Itu pun belum tentu dapat karena langka.

Lewat konten buku masa lalu, sebenarnya bisa melihat sejauh mana kebebasan ekspresi yang terjadi. Misalnya cerita-cerita karya Enny Arrow dan sejenisnya yang beredar luas menunjukkan adanya suatu kebebasan yang di masa kini mungkin dicap pornografi.

Menurutnya, cerita-cerita Enny Arrow  tampak riel, nama-nama tokoh dalam cerita tidak berbau fiktif, begitu juga nama tempat atau lokasi.

Selain itu, koleksi lawas bisa merangsang riset ilmiah. Masa itu, kata dia, stensilan begitu beredar luas. Namun sejauh ini belum ada yang meneliti bagaimana awalnya gaya stensilan itu muncul.

“Sejarah stensilan belum ada yang bahas. Ada yang bilang dari ITB, tapi entahlah. Saya kira itu penting untuk diteliti,” katanya.

Selain mengoleksi Enny Arrow, ia juga menyimpan buku tentang Bandung yang diterbitkan sebuah grup band, buku kartu undangan, buku pelajaran sekolah, dan buku-buku personal lainnya.

Untuk itu, ia menyarankan jika ingin mengoleksi buku sebaiknya fokus pada tema tertentu seperti. “Kalau fokus akan lebih mudah merawatnya, pengeluaran juga lebih mudah dijaga. Karena biasanya kalau kolektor inginnya semuanya. Melihat orang lain punya buku tertentu, kita jadi panas ingin memilikinya. Dengan memilikinya kita jadi bangga,” katanya.

Kredit

Bagikan